Sentuhan Arsitektur Baduy Hiasi Gerbang Tol Serang-Panimbang: Wujud Apresiasi Budaya Lokal

PT Wijaya Karya Serang Panimbang (Wika Serpan) mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam infrastruktur modern dengan menghadirkan desain gerbang tol yang terinspirasi dari arsitektur tradisional Suku Baduy. Inisiatif ini diwujudkan pada dua Gerbang Tol, yaitu Cikulur dan Cileles.

Langkah ini merupakan manifestasi dari komitmen perusahaan untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya masyarakat Baduy kepada khalayak luas, khususnya para pengguna jalan. Desain gerbang tol mengadopsi elemen-elemen arsitektur khas Baduy, seperti bentuk atap yang unik dan ornamen-ornamen tradisional yang kaya makna. Pemilihan material bangunan pun mempertimbangkan penggunaan bahan alami seperti kayu dan bambu, disesuaikan dengan standar keamanan dan ketahanan infrastruktur.

Arso T Anggoro, Direktur Teknik dan Operasi Wika Serpan, menyampaikan bahwa tujuan dari inisiatif ini bukan hanya untuk mempercepat perjalanan pengguna jalan, tetapi juga untuk memberikan pengalaman yang mendalam tentang kekayaan budaya Banten. Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa gerbang tol ini diharapkan menjadi ikon yang membanggakan bagi Provinsi Banten, sebuah simbol pelestarian budaya yang hidup.

Konsep desain ini diharapkan dapat memberikan pengalaman perjalanan yang unik dan berkesan bagi para pengguna jalan. Lebih dari sekadar infrastruktur, gerbang tol ini diharapkan menjadi media edukasi yang efektif mengenai keunikan budaya Baduy, serta menjadi representasi visual dari kekayaan budaya Banten yang patut dilestarikan. WIKA Serpan meyakini bahwa pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan harus mempertimbangkan nilai-nilai lokal dan memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan wilayah.

Inisiatif ini merupakan wujud nyata dari pendekatan pembangunan inklusif yang menggabungkan aspek teknis, sosial, dan kultural secara harmonis. Jalan Tol Serang-Panimbang, sebagai bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa, memegang peranan penting dalam meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas wilayah Banten, khususnya di Banten Tengah dan Selatan. Diharapkan, pembangunan jalan tol ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut.

Berikut adalah poin-poin penting terkait inisiatif ini:

  • Desain Gerbang Tol: Mengadopsi arsitektur tradisional Suku Baduy.
  • Lokasi: Gerbang Tol Cikulur dan Cileles.
  • Material: Penggunaan bahan alami seperti kayu dan bambu.
  • Tujuan: Pelestarian budaya, edukasi, dan ikon kebanggaan Banten.
  • Dampak: Peningkatan konektivitas, pertumbuhan ekonomi, dan pariwisata.