Serangan Bom Bunuh Diri Guncang Bus Sekolah di Pakistan, Puluhan Siswa Jadi Korban
Tragedi kembali mengguncang Pakistan, sebuah bus sekolah yang mengangkut puluhan siswa menjadi sasaran serangan bom bunuh diri pada hari Rabu (21/05/2025). Insiden mengerikan ini terjadi di distrik Khuzdar, provinsi Balochistan, dan menyebabkan sedikitnya empat anak tewas serta lebih dari 30 lainnya mengalami luka-luka.
Bus tersebut diketahui mengangkut siswa dari Army Public School (APS), sebuah sekolah yang dikelola oleh militer dan diperuntukkan bagi anak-anak personel militer serta warga sipil yang tinggal di wilayah tersebut. Pejabat senior pemerintah daerah, Yasir Iqbal Dashti, mengungkapkan bahwa ledakan tersebut diduga kuat berasal dari bom bunuh diri. Investigasi awal mengarah pada kesimpulan bahwa pelaku serangan menargetkan bus yang penuh dengan anak-anak.
Seorang pejabat senior kepolisian yang enggan disebutkan namanya mengonfirmasi jumlah korban tewas dan menambahkan bahwa angka tersebut kemungkinan akan terus bertambah. Militer Pakistan, dalam pernyataan resminya, menyebutkan jumlah korban tewas mencapai lima orang, termasuk tiga anak-anak. Laporan yang berbeda-beda ini menunjukkan betapa kacau dan traumatisnya situasi di lokasi kejadian.
Foto-foto yang beredar di media sosial menggambarkan kondisi bus sekolah yang hancur lebur. Jendela-jendela pecah berantakan, dan tas-tas sekolah berserakan di sekitar lokasi ledakan, menjadi saksi bisu dari tragedi yang menimpa anak-anak tak berdosa. Perdana Menteri Shehbaz Sharif menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan mengutuk keras tindakan brutal tersebut.
Sharif juga menuding India sebagai pihak yang mendukung militan di Pakistan, tuduhan yang sering dilontarkan Islamabad terkait dengan dukungan terhadap kelompok separatis Baloch. Namun, hingga saat ini, belum ada kelompok yang secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri ini. Tentara Pembebasan Baloch (BLA) dikenal sebagai kelompok yang aktif di wilayah tersebut, namun kelompok ISIS dan Taliban Pakistan juga sering mengklaim bertanggung jawab atas serangan serupa.
Insiden ini menambah daftar panjang kekerasan yang melanda Pakistan, khususnya di wilayah Balochistan yang rawan konflik. Serangan terhadap fasilitas pendidikan dan anak-anak merupakan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia dan menunjukkan keberanian para pelaku untuk melakukan tindakan keji demi mencapai tujuan mereka.
Pemerintah Pakistan berjanji akan melakukan investigasi menyeluruh dan membawa pelaku ke pengadilan. Namun, pertanyaan besar tetap ada: bagaimana mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan? Upaya deradikalisasi, peningkatan keamanan, dan kerjasama regional menjadi kunci untuk mengatasi akar masalah terorisme dan kekerasan di Pakistan.
- Jumlah korban jiwa terus meningkat, mencapai sedikitnya empat anak tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
- Bus sekolah tersebut mengangkut siswa dari Army Public School (APS).
- Penyelidikan awal mengindikasikan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri.
- Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengutuk serangan itu dan menuding India mendukung militansi di Pakistan.
- Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.