Filipina dan AS Gelar Latihan Maritim Bersama di Tengah Ketegangan Laut China Selatan

Manila, Filipina - Penjaga pantai Filipina dan Amerika Serikat baru-baru ini menyelesaikan latihan maritim bersama di Laut China Selatan, sebuah wilayah yang menjadi pusat perhatian karena klaim teritorial yang tumpang tindih dan aktivitas militer yang meningkat. Latihan ini, yang diberi nama Maritime Cooperative Activity (MCA), berlangsung pada hari Selasa (20/5) di perairan lepas pantai Palawan dan Occidental Mindoro, wilayah barat Filipina.

Latihan ini menandai pertama kalinya penjaga pantai kedua negara berpartisipasi dalam latihan militer bersama. Sebelumnya, latihan gabungan telah dilakukan, tetapi terbatas pada operasi penjaga pantai. Keterlibatan yang diperluas ini, menurut angkatan bersenjata Filipina, mencerminkan pendekatan komprehensif terhadap kerja sama maritim, melibatkan berbagai cabang militer dan lembaga pemerintah.

Filipina mengerahkan kapal BRP Melchora Aquino (97 meter) dan BRP Malapascua (44 meter). Sementara itu, Amerika Serikat mengirimkan kapal Stratton. Selain aset penjaga pantai, latihan ini juga melibatkan kapal angkatan laut dan pesawat angkatan udara Filipina, serta pesawat patroli maritim P-8A Poseidon milik Angkatan Laut AS.

Rangkaian latihan yang dilakukan meliputi:

  • Pemeriksaan komunikasi
  • Operasi pencarian dan penyelamatan
  • Taktik divisi

Jenderal Romeo Brawner, panglima militer Filipina, menyatakan bahwa MCA menegaskan kembali komitmen militer untuk memodernisasi kemampuan dan memperkuat kemitraan pertahanan dalam rangka mengamankan kepentingan maritim nasional dan regional. Latihan ini dipandang sebagai respons terhadap tantangan maritim yang terus berkembang, termasuk klaim agresif oleh Tiongkok di Laut China Selatan.

Beijing mengklaim hampir seluruh jalur air strategis tersebut, meskipun ada putusan pengadilan internasional yang menyatakan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar hukum. Jalur air ini sangat penting bagi perdagangan global, dengan lebih dari 60% lalu lintas maritim dunia melewati wilayah tersebut. Latihan bersama ini mengirimkan sinyal kuat tentang tekad Filipina dan Amerika Serikat untuk menegakkan supremasi hukum dan menjaga stabilitas di kawasan itu.