Inovasi Teknologi Jadi Strategi Perusahaan Migas Pertahankan Eksistensi di Indonesia

PetroChina Uji Coba Teknologi Enhanced Oil Recovery untuk Tingkatkan Produksi Minyak di Indonesia

Di tengah dinamika industri minyak dan gas (migas) yang terus berubah, inovasi teknologi menjadi kunci utama bagi perusahaan untuk mempertahankan operasi dan meningkatkan produksi di Indonesia. Hal ini mengemuka dalam diskusi plenary session IPA Convex 2025 di ICE BSD, Tangerang, di mana para pemimpin perusahaan migas terkemuka berbagi pandangan mengenai strategi mereka untuk tetap kompetitif.

Presiden Direktur PetroChina International Jabung Ltd (PCJL), Wang Lei, mengungkapkan bahwa perusahaannya tengah menguji coba teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) melalui metode injeksi kimia di Wilayah Kerja (WK) Jabung. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak secara signifikan. PetroChina, menurut Wang, memiliki pengalaman dan teknologi yang mumpuni dalam kegiatan EOR, serta siap untuk berbagi dan menerapkan teknologi ini di Indonesia.

Selain pemanfaatan teknologi, Wang Lei juga menekankan pentingnya peningkatan iklim investasi agar pengembangan blok migas menjadi lebih kompetitif. Ia berharap proses administrasi dan sistem perizinan dapat disederhanakan untuk menarik lebih banyak investasi di sektor ini. PetroChina juga melakukan optimalisasi kerja sumur untuk menjaga daya saing WK Jabung. Pada tahun 2023, perusahaan telah menyelesaikan survei seismik 3D dan 2D di wilayah timur WK tersebut, yang menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk pengembangan lebih lanjut.

Pertamina Hulu Energi Andalkan Teknologi EOR untuk Efisiensi Produksi

Langkah serupa juga diambil oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE), yang menjadikan penerapan teknologi EOR sebagai salah satu strategi utama untuk meningkatkan efisiensi produksi dari sumur-sumur tua. Teknologi EOR yang diterapkan PHE mencakup metode waterflood dan steamflood. Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PHE, Rachmat Hidajat, menyatakan bahwa EOR menjadi kunci untuk mengangkat kembali potensi produksi dari lapangan-lapangan yang telah lama beroperasi, serta menjaga ketahanan energi nasional.

Indonesia Jadi Prioritas Utama Investasi Migas bagi ENI dan Mubadala Energy

Diskusi plenary session IPA Convex 2025 juga menyoroti nilai strategis bisnis migas Indonesia di mata investor asing. Managing Director ENI Muara Bakau, Roberto Daniele, menyebut Indonesia sebagai prioritas utama perusahaan untuk kegiatan eksplorasi. ENI bahkan berencana melakukan tiga pengeboran tahun ini untuk mempercepat pengembangan temuan migas di Geng North, salah satu penemuan terbesar secara global. Kathy Wu, Regional President Asia Pacific G&LCE bp, juga menegaskan bahwa Indonesia merupakan bagian penting dari portofolio global bp karena masih memiliki potensi migas yang besar.

Kathy Wu menilai pemerintah telah melakukan berbagai langkah positif untuk menarik investasi, namun jaminan kontrak, stabilitas fiskal, serta kepastian pengembalian investasi tetap menjadi faktor krusial. Ia juga menambahkan bahwa beberapa proyek memerlukan insentif agar dapat berjalan optimal. Chief Operation Officer Mubadala Energy, Adnan Bu Fateem, juga menyatakan bahwa Indonesia merupakan pasar strategis yang sesuai dengan arah bisnis perusahaan. Mubadala telah beroperasi di Indonesia selama 12 tahun dan kini tengah mempercepat pengembangan gas di wilayah Andaman dan Sumatera Utara. Mubadala mendukung suplai gas domestik di North Sumatera dan mempercepat pengembangan LNG dengan target final investment decision (FID) pada pertengahan tahun depan dan produksi gas pertama pada tahun 2028.