IHSG Diprediksi Penguatan Terbatas: Analisis Teknis dan Rekomendasi Saham

IHSG Diprediksi Penguatan Terbatas: Analisis Teknis dan Rekomendasi Saham

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menunjukkan penguatan yang terbatas pada perdagangan hari Senin, 10 Maret 2025. Penutupan perdagangan Jumat lalu mencatat kenaikan IHSG sebesar 18,15 poin atau 0,27 persen, mencapai level 6.636. Meskipun demikian, sejumlah faktor internal dan eksternal perlu diperhatikan untuk memahami potensi pergerakan pasar saham ke depan.

Dari sisi global, pertumbuhan sektor ketenagakerjaan di Amerika Serikat (AS) masih tercatat positif. Namun, peningkatan angka pengangguran dari 4 persen menjadi 4,1 persen mengindikasikan adanya perlambatan. Kebijakan tarif impor yang diterapkan sebelumnya oleh Presiden AS Donald Trump juga menjadi faktor yang berpotensi menghambat pertumbuhan lapangan kerja dan meningkatkan ketidakpastian ekonomi global. Selain itu, inflasi yang terus meningkat menimbulkan kekhawatiran akan kesulitan dalam pengendaliannya, yang berdampak pada sentimen investor.

Di dalam negeri, data utang pemerintah pusat per 31 Januari 2025 mencapai angka yang signifikan, yaitu Rp 8.909,14 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan 1,21 persen dibandingkan Desember 2024 dan 8,07 persen dibandingkan akhir 2023. Rincian utang tersebut meliputi pinjaman luar negeri (Rp 1.040,68 triliun), pinjaman dalam negeri (Rp 51,23 triliun), dan Surat Berharga Negara (SBN) (Rp 7.817,23 triliun), dengan mayoritas SBN berdenominasi rupiah (Rp 6.280,12 triliun). Kondisi fiskal ini perlu dipertimbangkan dalam analisis pergerakan IHSG.

Dari perspektif analisis teknikal, beberapa analis memberikan pandangannya. Maximilianus Nico Demus dari Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi menguat terbatas, dengan support di level 6.530 dan resistance di level 6.750. Sementara itu, Ivan Rosanova dari Binaartha Sekuritas mencatat pembentukan pola candle spinning top pada perdagangan Jumat lalu, mengindikasikan fase konsolidasi pasar. Ia menambahkan potensi kenaikan IHSG menuju level resisten 6.772, dengan support di level 6.511, 6.361, 6.226, dan 6.124, serta resisten di 6.682, 6.772, dan 6.912. Indikator MACD menunjukkan sinyal golden cross.

Berikut beberapa rekomendasi saham dari beberapa perusahaan sekuritas, yang perlu diingat hanya sebagai referensi dan bukan sebagai ajakan untuk berinvestasi:

Rekomendasi Saham:

  • Pilarmas Investindo:
    • BRMS: Last Price 398, Support 392, Resistance 418, Target 416
    • BREN: Last Price 6.475, Support 6.025, Resistance 6.950, Target 6.900
    • UNVR: Last Price 1.200, Support 1.125, Resistance 1.370, Target 1.350
  • Binaartha Sekuritas:
    • AKRA: Buy on Weakness, Support 1.195, Resistance 1.395–1.605, Target 1.395
    • JAGO: Accumulative Buy, Support 1.670, Resistance 2.100–2.470, Target 2.100
    • BBNI: Buy on Weakness, Support 4.170, Resistance 4.880–5.450, Target 4.880
    • ICBP: Speculative Buy, Support 9.625, Resistance 11.000–12.225, Target 11.000
  • MNC Sekuritas:
    • AMRT: Buy on Weakness 2.320–2.390, Stoploss below 2.220, Target 2.550–2.680
    • BUKA: Speculative Buy 133–138, Stoploss below 129, Target 143–152
    • INDF: Buy on Weakness 7.125–7.225, Stoploss below 7.050, Target 7.450–7.575
    • MBMA: Buy on Weakness 272–292, Stoploss below 266, Target 352–402

Disclaimer: Artikel ini semata-mata bertujuan untuk memberikan informasi dan analisis, bukan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi berasal dari analis sekuritas terkait. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas segala keuntungan atau kerugian yang mungkin timbul. Penelitian dan pertimbangan yang cermat sangat disarankan sebelum melakukan investasi.