Strategi Pengelolaan Sampah Tangsel: Prioritaskan Pemilahan untuk Optimalkan TPA Cipeucang
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengubah strategi pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) Pasar Cantik, Ciputat. Pengangkutan sampah secara besar-besaran, yang sempat dilakukan selama dua hari, kini dihentikan sementara. Langkah ini diambil untuk menjaga daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang yang terbatas, sambil mencari solusi jangka panjang untuk permasalahan sampah di wilayah tersebut.
Menurut Plt. Kepala DLH Tangsel, Bani Khosyatullah, pengangkutan sampah dalam skala besar bukan solusi berkelanjutan. DLH harus mempertimbangkan kondisi TPA Cipeucang dan memastikan wilayah lain juga terlayani. Sebelumnya, DLH mengerahkan satu alat berat dan 13 truk untuk mengangkut sampah dari TPS3R Pasar Cantik. Namun, setelahnya, pengangkutan dilakukan secara manual dengan hanya dua hingga tiga truk.
Bani menjelaskan, pengangkutan sampah secara besar-besaran di TPS3R Pasar Cantik tidak dapat dilakukan terus-menerus karena terbatasnya kapasitas penampungan di TPA Cipeucang. DLH juga berupaya menyeimbangkan pelayanan di seluruh wilayah. Prioritas diberikan pada wilayah yang mengalami penumpukan sampah signifikan, seperti Jombang dan Niagara, sebelum kembali fokus pada TPS3R Pasar Cantik.
DLH Kota Tangsel kini fokus pada strategi yang lebih berkelanjutan. Salah satunya adalah meminimalisasi volume sampah yang dibuang langsung ke TPA Cipeucang tanpa dipilah. Tujuannya adalah memperpanjang usia pakai TPA dan mengurangi beban penampungan. Selain itu, DLH juga sedang mengevaluasi kinerja TPS3R Pasar Cantik. Rencananya, DLH akan memanggil pengelola TPS3R dan pemangku wilayah, termasuk Lurah Cipayung, untuk mencari solusi permanen atas permasalahan sampah yang terjadi.
Permasalahan sampah di TPS3R Pasar Cantik memang menjadi perhatian serius. Tumpukan sampah yang meluber hingga ke bahu jalan mengganggu aktivitas pedagang dan warga sekitar. Bau tak sedap dan keberadaan belatung juga memperburuk kondisi lingkungan. Oleh karena itu, DLH Kota Tangsel berupaya mencari solusi komprehensif yang tidak hanya mengatasi penumpukan sampah sementara, tetapi juga meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah secara keseluruhan.