Ribuan Warga Blora Diterjang Banjir, Sepuluh Kecamatan Alami Dampak Signifikan
Banjir bandang melanda Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengakibatkan dampak yang meluas di sepuluh kecamatan. Bencana ini terjadi akibat curah hujan tinggi yang memicu luapan sungai, menyebabkan sekitar 1.500 warga terdampak langsung.
Intensitas hujan yang tinggi selama dua hari, Senin (19/5/2025) hingga Selasa (20/5/2025), menjadi penyebab utama banjir. Luapan sungai memperparah situasi, terutama di Kecamatan Kradenan, di mana dua desa, Mojorembun dan Sumber, mengalami kerusakan terparah. Diperkirakan hampir 800 warga dari dua desa ini terdampak langsung oleh banjir.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Mulyowati, pihaknya terus melakukan pendataan kerugian dan berkoordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Banjir ini tidak hanya merusak rumah warga, tetapi juga menyebabkan sejumlah hewan ternak hanyut. Meskipun demikian, tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini.
Sepuluh kecamatan yang terdampak banjir meliputi:
- Banjarejo
- Blora
- Jepon
- Kedungtuban
- Kradenan
- Ngawen
- Randublatung
- Kunduran
- Cepu
- Sambong
Saat ini, air banjir telah surut dan warga mulai membersihkan serta memperbaiki rumah-rumah mereka. Pemerintah daerah terus berupaya memberikan bantuan dan dukungan kepada warga yang terdampak, serta melakukan evaluasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Kerjasama antara BPBD, Baznas, dan pihak terkait lainnya menjadi kunci dalam penanganan bencana ini.
Dampak banjir ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan masyarakat Blora. Upaya mitigasi bencana, seperti normalisasi sungai dan peningkatan sistem drainase, perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan juga perlu ditingkatkan.