Bank Indonesia Intensifkan Strategi Pendanaan UMKM Guna Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Nasional
BI Pacu Kredit UMKM sebagai Pilar Ekonomi Nasional
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus menjadi fondasi krusial bagi perekonomian Indonesia. Kontribusi signifikan UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja menjadikannya sektor yang tak tergantikan.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menyoroti bahwa UMKM menyumbang sekitar 67% terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja. Namun, ia juga mengakui adanya perlambatan dalam geliat UMKM di Indonesia saat ini.
"UMKM mencakup 99% pelaku usaha dan menjadi tulang punggung ekonomi kita. Oleh karena itu, pelemahan UMKM harus menjadi pekerjaan rumah dan tantangan bersama," ujar Destry pada acara Outlook Ekonomi DPR di Jakarta, Selasa (20/5/2025).
BI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menginstruksikan perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada UMKM. Destry menjelaskan bahwa BI memiliki kebijakan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM).
Kebijakan ini memberikan insentif berupa potongan Giro Wajib Minimum (GWM) kepada bank yang aktif menyalurkan kredit kepada UMKM atau masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu, BI juga mendorong korporasi untuk mengoptimalkan UMKM sebagai bagian dari rantai pasok bahan baku mereka. Langkah ini diharapkan dapat membantu UMKM mengembangkan rantai pasok mereka.
"Inilah yang kami lakukan di Bank Indonesia. Data tenaga kerja menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja sudah mulai membaik, meskipun sebagian besar masih berada di sektor informal, yaitu UMKM," jelas Destry.
Destry menekankan bahwa UMKM memiliki potensi besar dan mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk parlemen, pemerintah, lembaga, dan pelaku usaha, untuk bersama-sama menghidupkan kembali sektor UMKM.
"Mari kita bekerja sama dan berkolaborasi dengan seluruh lembaga, pemerintah, dan sektor riil untuk membangun perekonomian kita. Yang terpenting adalah kepercayaan diri, dan mari kita berikan perhatian kepada UMKM," pungkas Destry.
Dalam upaya mendukung UMKM, Bank Indonesia mengimplementasikan berbagai strategi dan kebijakan. Berikut adalah beberapa langkah yang telah dan akan terus dilakukan:
- Intensifikasi Penyaluran Kredit: Mendorong perbankan untuk meningkatkan alokasi kredit kepada UMKM dengan memberikan insentif dan relaksasi regulasi.
- Penguatan Rantai Pasok: Mendorong korporasi besar untuk melibatkan UMKM sebagai mitra dalam rantai pasok mereka, sehingga UMKM dapat berkembang dan meningkatkan kapasitas produksi.
- Pemberian Insentif: Memberikan insentif fiskal dan non-fiskal kepada UMKM yang berkinerja baik dan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
- Peningkatan Akses Pasar: Memfasilitasi UMKM untuk mengakses pasar yang lebih luas, baik pasar domestik maupun internasional, melalui platform digital dan program promosi.
- Peningkatan Kapasitas: Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk meningkatkan keterampilan manajemen, produksi, dan pemasaran.
Dengan sinergi antara pemerintah, Bank Indonesia, lembaga keuangan, dan pelaku usaha, diharapkan UMKM dapat terus tumbuh dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia.