Optimisme Pasar: IHSG Sentuh Level Psikologis 7.000, Rupiah Berpotensi Menguat Jelang Pengumuman Suku Bunga BI
Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Rabu (21/05/2025) dibuka dengan sentimen positif, tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berhasil menembus level psikologis 7.000. Pada pukul 09.03 WIB, IHSG tercatat berada di posisi 7.126, mengalami kenaikan sebesar 31,90 poin atau 0,45 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya yang berada di level 7.094,60. Aktivitas perdagangan menunjukkan dominasi penguatan, dengan 245 saham bergerak naik, sementara 121 saham mengalami penurunan, dan 212 saham lainnya stagnan. Total nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,05 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 1,28 miliar saham.
Analis dari Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyampaikan bahwa fokus utama pasar saat ini tertuju pada pertemuan Bank Indonesia (BI). Keputusan BI terkait suku bunga menjadi faktor krusial yang akan memengaruhi pergerakan pasar saham dan obligasi. Ekspektasi pasar terhadap potensi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi perhatian utama para pelaku pasar dan investor, terutama mengingat suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) saat ini masih belum mengalami perubahan.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan komitmen pemerintah terhadap efisiensi anggaran dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Hal ini memberikan sinyal positif kepada pasar mengenai pengelolaan fiskal yang prudent.
Secara teknikal, analis memperkirakan IHSG memiliki potensi untuk mengalami pelemahan terbatas dengan level support di 7.020 dan resistance di 7.175. Namun, kejutan dari Bank Indonesia dapat memicu kenaikan lebih lanjut, dengan potensi mencapai level 7.261. Investor juga perlu mewaspadai potensi koreksi jika IHSG turun di bawah level 7.055.
Pergerakan bursa regional Asia menunjukkan variasi. Strait Times terpantau turun 0,20 persen (7,76 poin) di level 3.874,73, sementara Shanghai Composite naik 0,10 persen (3,34 poin) di level 3.383,82. Nikkei 225 mengalami penurunan sebesar 0,22 persen (84,39 poin) di level 37.445,10, sementara Hang Seng naik 0,43 persen (101,76 poin) di level 23.783,25.
Rupiah Menguat Tipis
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada pagi hari ini menunjukkan penguatan. Data dari Bloomberg menunjukkan bahwa pada pukul 09.18 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.409 per dollar AS, menguat 4 poin atau 0,02 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.413 per dollar AS.
Menurut pengamat pasar uang dari Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, indeks dollar AS saat ini berada di bawah level 100, sekitar level 99. Penurunan ini dipicu oleh reaksi pasar terhadap pernyataan pejabat The Fed, Alberto Musalem dan Beth Hammack, yang mengkhawatirkan kondisi ekonomi AS. Selain itu, penurunan peringkat utang AS juga menjadi faktor pendorong pelemahan dollar AS terhadap mata uang lainnya.
Ariston Tjendra memprediksi rupiah berpotensi menguat menuju level 16.300 dengan potensi resisten di kisaran 16.400 pada hari ini.