Keterlambatan Distribusi Picu Kelangkaan Pertamax, Antrean Panjang Mengular di Balikpapan
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax melanda Kota Balikpapan dalam beberapa hari terakhir, memicu antrean panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan menyebabkan kemacetan lalu lintas yang signifikan di berbagai ruas jalan utama kota.
Antrean kendaraan yang mengular hingga mencapai lebih dari satu kilometer di beberapa SPBU yang masih memiliki stok Pertamax, memaksa para pengendara menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengisi bahan bakar. Kondisi ini menimbulkan keluhan dari masyarakat yang merasa terganggu dengan situasi tersebut.
"Biasanya tidak pernah seperti ini, sekarang harus antre panjang setelah pulang kerja, jadi tambah capek," ujar salah seorang warga Balikpapan Tengah, Lasno, mengungkapkan kekecewaannya.
Kelangkaan Pertamax memaksa sebagian pengendara beralih ke Pertalite, yang mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap BBM jenis tersebut. Akibatnya, antrean panjang juga terjadi di hampir seluruh SPBU yang masih beroperasi, tidak hanya di pusat kota tetapi juga di wilayah pinggiran seperti Balikpapan Utara dan Balikpapan Selatan.
Warga Balikpapan Selatan, Lina Kusnadi, mengaku menghabiskan lebih dari dua jam mengantre di SPBU Jalan Gunung Guntur. Ia menduga bahwa peningkatan jumlah pendatang ke Balikpapan turut berkontribusi pada kelangkaan BBM.
"Balikpapan ini kan kota minyak, mungkin karena banyak pendatang juga. Tapi, saya juga tidak tahu pasti kenapa bisa sampai kosong," kata Lina.
Menanggapi keluhan masyarakat, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menjelaskan bahwa distribusi Pertamax sempat mengalami kendala. Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun, memastikan bahwa ketersediaan Pertamax tetap ada, meskipun distribusinya sempat tertunda.
Menurut Edi, lonjakan permintaan di beberapa lokasi menyebabkan stok Pertamax cepat habis. Saat ini, Pertamina sedang berupaya menyesuaikan suplai dari Fuel Terminal Balikpapan dan terminal BBM terdekat di Samarinda untuk memastikan pasokan kembali normal.
Data internal Pertamina menunjukkan bahwa konsumsi harian Pertamax di wilayah Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Paser mencapai sekitar 370 kiloliter. Pertamina mengklaim sedang mengoptimalkan distribusi agar kelangkaan tidak berlangsung lama dan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Berikut adalah beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab kelangkaan Pertamax di Balikpapan:
- Keterlambatan Distribusi: Pertamina mengakui adanya kendala dalam distribusi yang menyebabkan keterlambatan pasokan ke beberapa SPBU.
- Lonjakan Permintaan: Peningkatan aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat di Balikpapan menyebabkan lonjakan permintaan terhadap Pertamax.
- Peningkatan Jumlah Pendatang: Pertumbuhan populasi di Balikpapan, terutama dengan kedatangan pendatang dari luar daerah, turut meningkatkan permintaan BBM.
Pertamina mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian panik (panic buying) karena pasokan Pertamax akan segera dinormalkan. Perusahaan juga berjanji akan terus memantau situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan ketersediaan BBM di seluruh wilayah Balikpapan.