Pertamina Aktifkan SPBU 24 Jam di Balikpapan Guna Atasi Krisis BBM

Krisis bahan bakar minyak (BBM) yang sempat melanda Balikpapan mendapat respons cepat dari PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan. Sebagai langkah strategis untuk mengatasi kelangkaan dan antrean panjang di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), Pertamina mengumumkan pengoperasian sejumlah SPBU selama 24 jam penuh.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah pasokan tambahan BBM tiba dari Banjarmasin dan Samarinda. Normalisasi operasional depot juga turut mendukung upaya percepatan distribusi ini. "Kami mengaktifkan beberapa SPBU selama 24 jam agar masyarakat dapat mengakses BBM tanpa kendala. Langkah ini diharapkan dapat mengurai antrean panjang dan memastikan distribusi BBM yang lebih merata," ujar Alexander.

Upaya ini merupakan bagian dari strategi normalisasi distribusi BBM, khususnya Pertamax, yang sempat mengalami gangguan pasokan di beberapa SPBU. Pertamina berupaya keras untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan tambahan pasokan dan pengoperasian SPBU tanpa henti. Koordinasi intensif dengan pemerintah daerah dan aparat kepolisian juga terus dilakukan.

Berikut adalah daftar SPBU di Balikpapan yang kini beroperasi 24 jam:

  • Karang Anyar (6176101)
  • Sepinggan (6176102)
  • MT Haryono (6176103)
  • Kebun Sayur (6476105)
  • Depan Majesty (6476109)
  • Stalkuda (6476107)
  • Km14 (6476110)
  • Km 4 (6476112)
  • Modular Lapangan Merdeka
  • Modular Jl. Letkol Pol. H. M. Asnawi Arbain (BJBJ)
  • Karang Jati (6476127)
  • Batakan (6476118)
  • Grand City (6376101)

Sebelumnya, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, telah meminta Pertamina Patra Niaga untuk mempercepat penanganan distribusi BBM guna mengatasi antrean panjang di SPBU. Beliau juga mengimbau masyarakat untuk membeli BBM secara wajar dan tidak melakukan pembelian berlebihan.

Pemerintah Kota Balikpapan turut aktif berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan ketersediaan BBM. Dinas Perhubungan juga ditugaskan untuk mengatur lalu lintas di sekitar SPBU yang mengalami antrean kendaraan.

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menambahkan bahwa pihaknya masih menelusuri penyebab kekosongan Pertamax dan telah memulai koordinasi antarinstansi untuk penanganan yang cepat dan akurat.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun, menjelaskan bahwa pasokan tambahan dari terminal BBM Samarinda telah disalurkan ke sejumlah SPBU. Peningkatan konsumsi BBM menjadi salah satu faktor penyebab kelangkaan dalam beberapa hari terakhir.

Pertamina terus berupaya memperkuat distribusi BBM, termasuk dengan suplai dari terminal terdekat. Stok BBM dinyatakan mencukupi, dan distribusi terus dijaga kelancarannya. Masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan pembelian berlebihan, dan Pertamina memastikan layanan akan segera kembali normal.