Ramadhan Dorong Lonjakan Permintaan Kolang-Kaling di Pasar Gede Solo
Lonjakan Permintaan Kolang-Kaling di Pasar Gede Solo Selama Ramadhan
Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, mengalami peningkatan signifikan permintaan kolang-kaling selama bulan Ramadhan tahun ini. Para pedagang melaporkan lonjakan penjualan yang cukup drastis dibandingkan hari-hari biasa, terutama sejak dua hari sebelum bulan puasa dimulai. Sri Mulyani, seorang pedagang kolang-kaling yang telah berjualan puluhan tahun di pasar tersebut, menuturkan bahwa penjualannya meningkat hingga dua kali lipat. Jika biasanya ia hanya mampu menjual sekitar 25 kilogram kolang-kaling per hari, selama Ramadhan angka tersebut melonjak hingga mencapai 50-60 kilogram.
"Kenaikannya sangat terasa dua hari sebelum puasa," ungkap Sri Mulyani (45) saat ditemui di Pasar Gede pada Selasa, 4 Maret 2025. Ia menambahkan bahwa peningkatan penjualan tersebut mencapai 50 persen. Kolang-kaling yang dijual Sri didatangkan langsung dari Medan, Sumatera Utara, dengan harga jual Rp 25.000 per kilogram. Proses seleksi dilakukan untuk memastikan kualitas produk yang dijual, dengan kolang-kaling yang berkualitas buruk langsung disingkirkan.
Meskipun terjadi peningkatan yang cukup signifikan, Sri mengaku angka penjualan tahun ini masih lebih rendah dibandingkan Ramadhan tahun lalu. "Dulu, kami bisa menjual hingga 100 kilogram per hari," kenangnya. Ia menduga penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pedagang musiman yang ikut meramaikan pasar selama bulan Ramadhan.
Persepsi berbeda diungkapkan oleh Asih, pedagang kolang-kaling lainnya di Pasar Gede. Ia menyatakan bahwa peningkatan permintaan kolang-kaling tahun ini tidak terlalu signifikan dibandingkan Ramadhan tahun lalu. "Penjualan sehari sekitar 20 kilogram lebih. Ramadhan kemarin jauh lebih ramai," tutur Asih. Kendati demikian, keduanya sepakat bahwa permintaan kolang-kaling tetap mengalami peningkatan selama bulan Ramadhan, seiring dengan meningkatnya kebutuhan bahan baku untuk membuat berbagai hidangan khas Ramadhan seperti es buah, kolak, dan manisan.
Tingginya permintaan kolang-kaling selama Ramadhan menunjukkan tingginya konsumsi produk ini sebagai salah satu bahan pelengkap dalam berbagai hidangan tradisional. Fenomena ini juga mencerminkan dinamika pasar tradisional yang selalu mengalami fluktuasi permintaan barang-barang tertentu pada momen-momen khusus, seperti bulan Ramadhan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi permintaan kolang-kaling:
- Tingginya permintaan hidangan berbuka puasa yang menggunakan kolang-kaling sebagai bahan baku.
- Meningkatnya jumlah pedagang musiman selama Ramadhan.
- Sumber pasokan kolang-kaling yang berasal dari Medan, Sumatera Utara.
- Harga jual kolang-kaling yang relatif stabil.
- Tradisi masyarakat Indonesia yang menjadikan kolang-kaling sebagai bagian integral dari hidangan Ramadhan.