Tragedi di Sungai: Bocah SD di Grobogan Meregang Nyawa Saat Bermain
Kabupaten Grobogan berduka setelah seorang siswa sekolah dasar (SD) ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam di sungai dekat tempat tinggalnya. Insiden tragis ini terjadi di Desa Ketro, Kecamatan Karangrayung, pada hari Selasa, meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga dan teman-temannya.
Peristiwa bermula ketika korban, seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun, menghabiskan sore hari bersama lima orang temannya di sekitar sungai. Awalnya, mereka bermain di atas jembatan yang terletak sekitar 200 meter dari rumah korban. Namun, suasana riang berubah menjadi malapetaka ketika korban dan dua temannya memutuskan untuk turun ke tepi sungai.
Tanpa disadari, saat mereka bermain air di pinggir sungai, korban dan seorang temannya terseret arus dan posisinya semakin menjauh dari tepi. Karena tidak bisa berenang, kedua anak tersebut panik dan berteriak meminta pertolongan. Teman-teman mereka berusaha membantu dengan memberikan pelepah pisang sebagai pegangan.
Nahas, upaya penyelamatan hanya berhasil menyelamatkan satu anak, sementara korban tenggelam dan menghilang di dalam sungai. Mengetahui kejadian tersebut, teman-teman korban berlari mencari bantuan ke perkampungan. Warga setempat segera mendatangi lokasi dan melakukan pencarian di sungai dengan kedalaman sekitar dua meter.
Setelah beberapa waktu melakukan pencarian, korban akhirnya ditemukan di dasar sungai dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke klinik medis terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pihak kepolisian dari Polsek Karangrayung dan tim Inafis Polres Grobogan segera diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Petugas medis dari Puskesmas Karangrayung juga turut serta memeriksa jenazah korban. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa korban meninggal dunia murni karena tenggelam. Jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi para orang tua dan masyarakat untuk selalu mengawasi anak-anak saat bermain di dekat sungai atau sumber air lainnya. Penting untuk memastikan anak-anak memiliki kemampuan berenang yang memadai dan memahami potensi bahaya yang ada di lingkungan sekitar.