Kementerian BUMN Intensifkan Pelatihan UMKM untuk Tingkatkan Daya Saing Global

Kementerian BUMN Intensifkan Pelatihan UMKM untuk Tingkatkan Daya Saing Global

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya meningkatkan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui serangkaian pelatihan intensif. Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan visi Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Menteri BUMN, Erick Thohir, menekankan bahwa pelatihan dan pendampingan adalah kunci utama untuk memperkuat fondasi bisnis UMKM dan meningkatkan daya saing mereka di pasar yang lebih luas. Dengan UMKM yang kuat, diharapkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh lebih resilien dan mampu bersaing di kancah internasional.

Pemanfaatan Data Naksir UMKM

Kementerian BUMN memanfaatkan aplikasi Naksir UMKM sebagai basis data untuk mengidentifikasi profil UMKM di seluruh Indonesia. Data ini mencakup potensi, tantangan, dan kebutuhan spesifik masing-masing UMKM. Berdasarkan data tersebut, UMKM dikelompokkan ke dalam empat tingkatan kematangan bisnis, mulai dari Kelas 1 hingga Kelas 4. Pengelompokan ini memungkinkan Kementerian BUMN untuk menyesuaikan materi pelatihan agar lebih relevan dan efektif.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Fasilitasi Dukungan Strategis Kementerian BUMN, Rachman Ferry, menyampaikan bahwa transformasi UMKM harus berkelanjutan. Pendekatan berbasis level kematangan bisnis terbukti efektif dalam mendampingi ribuan UMKM. Saat ini, fokus utama adalah meningkatkan UMKM dari Kelas 2 ke Kelas 3, dengan materi pelatihan yang disesuaikan untuk mengatasi tantangan seperti peningkatan skala bisnis dan ekspansi pasar.

Pelatihan di Bali: Fokus pada Peningkatan Kualitas dan Jangkauan Pasar

Pelatihan UMKM yang diadakan di Gedung Wisti Sabha, Bali, pada 15 Mei 2025, diikuti oleh 137 pelaku usaha binaan Rumah BUMN, 21 fasilitator, dan perwakilan UMKM BUMN. Kurikulum pelatihan dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan UMKM dalam meningkatkan kualitas produk, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Materi pelatihan mencakup berbagai aspek penting, termasuk:

  • Sertifikasi Halal: Membantu UMKM memperoleh sertifikasi halal untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperluas pasar ke negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim.
  • Sertifikasi BPOM: Memastikan produk UMKM memenuhi standar keamanan dan kesehatan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
  • Optimalisasi Pengelolaan Keuangan: Memberikan pelatihan tentang pengelolaan keuangan yang efektif, termasuk pencatatan keuangan, perencanaan anggaran, dan pengelolaan arus kas.
  • Point of Sales (POS): Memperkenalkan sistem POS untuk memudahkan transaksi penjualan, mengelola inventaris, dan menganalisis data penjualan.
  • Branding: Memberikan pelatihan tentang branding, termasuk fotografi produk, copywriting, dan penggunaan media sosial untuk mempromosikan produk UMKM.
  • Penggunaan Media Sosial dan Ads: Membantu UMKM memanfaatkan media sosial dan iklan online untuk meningkatkan visibilitas dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Program pelatihan ini merupakan bagian dari roadmap pendampingan berjenjang yang disusun oleh Kementerian BUMN. Targetnya tidak hanya meningkatkan kelas UMKM, tetapi juga memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan kemampuan untuk bersaing di pasar internasional.

Kolaborasi Multipihak untuk UMKM Tangguh

Kementerian BUMN optimis bahwa dengan kolaborasi multipihak, program pelatihan ini akan mempercepat terwujudnya UMKM yang tangguh dan menjadi penggerak utama ekonomi Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan agenda prioritas pemerintah untuk membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan UMKM yang kuat dan berdaya saing, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan merata.