Insiden keluarnya asap dari mobil listrik BYD Seal di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu, memicu berbagai spekulasi mengenai penyebabnya. Agus Purwadi, seorang pakar kendaraan listrik dari Institut Teknologi Bandung (ITB), memberikan analisisnya terkait kejadian tersebut. Menurutnya, ada beberapa faktor yang mungkin menjadi pemicu utama insiden ini.

Agus Purwadi menjelaskan bahwa salah satu kemungkinan utama adalah masalah pada sistem baterai. Baterai, sebagai komponen vital dalam kendaraan listrik, sangat rentan terhadap masalah seperti overheating atau kerusakan internal. Kerusakan ini tidak selalu berujung pada munculnya api, tetapi bisa juga hanya menghasilkan kepulan asap. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kerusakan pada sistem kelistrikan, seperti adanya korsleting, juga dapat menyebabkan panas berlebih dan memicu keluarnya asap atau bahkan kebakaran. Komponen elektronika daya, seperti inverter atau charger, juga tidak luput dari perhatiannya. Kerusakan pada komponen-komponen ini juga berpotensi menyebabkan masalah serupa.

Meski telah memberikan analisisnya, Agus Purwadi menekankan pentingnya menunggu hasil investigasi resmi dari pihak BYD Indonesia. Ia meyakini bahwa perusahaan asal Tiongkok tersebut akan melakukan investigasi secara menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti insiden ini. Mengingat posisi BYD sebagai pemimpin pasar kendaraan listrik, baik di Indonesia maupun global, investigasi mendalam menjadi sangat penting.

Sebelumnya, Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia, Luther Pandjaitan, telah mengonfirmasi bahwa timnya sedang melakukan investigasi menyeluruh untuk mengidentifikasi permasalahan secara rinci dan menemukan penyebab utama insiden tersebut. Ia juga mengklarifikasi bahwa insiden tersebut hanya melibatkan keluarnya asap, bukan api, dan cahaya kemerahan yang terlihat dalam foto-foto yang beredar adalah pantulan dari lampu mobil pada asap.

Berikut adalah poin-poin kemungkinan penyebab asap pada BYD Seal menurut analisis pakar ITB:

• Masalah pada baterai (overheating atau kerusakan internal)
• Kerusakan pada sistem kelistrikan (korsleting)
• Kerusakan pada komponen elektronika daya (inverter atau charger)

Untuk mengetahui penyebab pasti, masyarakat diharapkan bersabar menunggu hasil investigasi resmi dari pihak BYD Indonesia.