Sarinah: Saksi Bisu Sejarah Jakarta dan Mimpi Ekonomi Soekarno yang Sempat Terbakar

Sarinah: Lebih dari Sekadar Pusat Perbelanjaan

Di jantung Jakarta, berdiri kokoh sebuah bangunan yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah Indonesia: Sarinah. Lebih dari sekadar pusat perbelanjaan, Sarinah adalah simbol mimpi besar Soekarno tentang kemandirian ekonomi bangsa dan wadah bagi produk-produk lokal untuk bersaing di kancah nasional.

Gagasan pendirian Sarinah muncul pada awal tahun 1960-an, terinspirasi dari kunjungan Soekarno ke negara-negara sosialis. Beliau melihat bagaimana pusat distribusi nasional dapat menjadi instrumen pengendali harga dan wadah promosi produk dalam negeri. Tercetuslah ide untuk membangun department store milik negara di Jakarta, yang kemudian diberi nama Sarinah, sebagai penghormatan kepada pengasuh masa kecil Soekarno.

Sarinah bukan hanya sekadar nama, tetapi juga representasi nilai-nilai luhur yang ditanamkan oleh sosok pengasuh tersebut: cinta, pengabdian, dan kasih sayang kepada sesama. Melalui Sarinah, Soekarno ingin mewujudkan cinta dan baktinya kepada rakyat Indonesia.

Pembangunan Sarinah dimulai pada tahun 1963, menggunakan dana pampasan perang dari Jepang. Gedung berlantai 15 ini, yang pada masanya menjadi salah satu pencakar langit pertama di Jakarta, dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, termasuk eskalator pertama di Indonesia dan mesin kasir elektronik. Sarinah menjadi pusat perhatian dan kebanggaan rakyat Indonesia.

Perjalanan Panjang Sarinah dan Tantangan yang Dihadapi

Namun, perjalanan Sarinah tidak selalu mulus. Pada tahun 1970-an, terjadi perubahan strategi bisnis yang signifikan. Sarinah mulai fokus pada produk batik dan kerajinan tangan, serta menyewakan ruang kepada merek-merek asing. Gedung yang semula menjadi panggung utama produk lokal, beralih menjadi etalase global. Selain itu, Sarinah juga mengalami musibah kebakaran sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 1980, 1984, dan 2015. Meskipun mengalami kerusakan yang cukup parah, Sarinah tetap berdiri tegak.

Semangat untuk membangkitkan kembali kejayaan Sarinah muncul pada tahun 2020, melalui proyek revitalisasi besar-besaran. Bentuk asli bangunan dikembalikan, relief-relief bersejarah yang sebelumnya tersembunyi dipugar dan dipamerkan kepada publik. Lebih dari sekadar renovasi fisik, revitalisasi ini bertujuan untuk memulihkan jiwa Sarinah.

Kini, Sarinah kembali menggandeng UKM dari seluruh Indonesia, mewujudkan kembali mimpi Soekarno tentang kemandirian ekonomi rakyat. Sarinah bukan hanya sekadar pusat perbelanjaan, tetapi juga simbol sejarah, cinta, dan harapan bagi bangsa Indonesia.

Fakta Menarik Sarinah

  • Nama Sarinah: Diambil dari nama pengasuh Soekarno yang penuh kasih sayang.
  • Eskalator Pertama: Sarinah menjadi gedung pertama di Indonesia yang memiliki eskalator.
  • Revitalisasi: Proyek revitalisasi tahun 2020 mengembalikan bentuk asli bangunan dan memamerkan relief-relief bersejarah.