Dubes Vatikan Sampaikan Harapan Kunjungan Paus Leo XIV ke Papua Terwujud Kembali
Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Piero Pioppo, secara terbuka menyampaikan asa agar Paus Leo XIV dapat kembali menginjakkan kaki di Tanah Papua. Pernyataan ini disampaikannya usai upacara pentahbisan Uskup Keuskupan Timika, Mgr Bernardus Bofitwos Baru OSA, yang berlangsung meriah pada Rabu (24/5/2025).
Dalam sambutannya, Mgr Pioppo mengenang lawatan Paus Leo XIV ke Ordo Agustinus (OSA) dan umat Katolik di Keuskupan Manokwari-Sorong pada tahun 2003 silam. Mengutip peribahasa Italia, "tidak ada yang kedua tanpa yang ketiga," Mgr Pioppo berharap kunjungan ketiga Paus ke Indonesia, khususnya Tanah Papua, dapat segera terwujud.
"Saya berharap dan berdoa, agar Paus Leo XIV akan datang ke Tanah Papua dan ke Tanah Air Indonesia sekali lagi dan membuat kita semua bergembira dan terberkati," kata Mgr Pioppo.
Mgr Pioppo juga menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Jayapura dua tahun lalu. Saat itu, ia memimpin misa pentahbisan Mgr Yanuarius Teofilus Matopai You sebagai Uskup Keuskupan Jayapura. Ia terkesan dengan sebuah spanduk berbahasa Italia yang menanyakan kapan akan ada uskup asli Papua untuk Timika. Pertanyaan itu, menurutnya, telah terjawab dengan pentahbisan Mgr Bernardus Bofitwos Baru.
"Hari ini kami semua telah mendapatkan jawabannya, yakni Mgr Bernardus Bofitwos Baru OSA, ditahbiskan menjadi Uskup Timika," ujarnya.
Mgr Pioppo menggambarkan Mgr Bernardus Bofitwos Baru sebagai sosok biarawan Agustinus yang sederhana, cerdas, berhati-hati, dan memiliki jiwa kebapaan. Ia juga menyampaikan salam hangat dari Paus Leo XIV kepada seluruh umat Katolik di Indonesia, khususnya di Keuskupan Timika.
Sebelumnya, Paus Leo XIV pernah mengunjungi Tanah Papua pada tahun 2003, ketika masih menjabat sebagai Prior Jenderal Ordo Agustinus (OSA) sedunia. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka perayaan ulang tahun ke-50 Ordo Santo Agustinus di Tanah Papua.
Selain mengunjungi Kota Sorong, Paus Leo XIV juga menyempatkan diri bertemu dengan para anggota Ordo Agustinus di berbagai paroki terpencil, termasuk Paroki Santo Yosep Ayawasi di Kabupaten Maybrat dan Paroki Santo Yosep Senopi di Kabupaten Tambrauw. Ia bahkan menginap beberapa hari di pedalaman Papua, berinteraksi langsung dengan umat Katolik setempat dan menikmati keindahan alam Papua.