Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Semeru Kembali Erupsi

Gunung Semeru, yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan terjadinya erupsi pada Kamis (15/5/2025). Erupsi ini menambah daftar panjang aktivitas gunung berapi tersebut dalam beberapa waktu terakhir, meningkatkan kewaspadaan bagi warga sekitar.

Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, erupsi terjadi pada pukul 07.29 WIB. Letusan tersebut menghasilkan kolom abu tebal yang membumbung setinggi 900 meter di atas puncak gunung, mengarah ke barat daya. Petugas PPGA Semeru, Liswanto, dalam keterangan tertulisnya, membenarkan kejadian ini dan mencatat ketinggian kolom abu yang teramati.

Sebelum erupsi yang terjadi pada pagi hari ini, aktivitas vulkanik Gunung Semeru telah terpantau meningkat sejak dini hari. PPGA Semeru mencatat setidaknya tiga letusan yang terjadi sejak pukul 00.00 WIB, dengan ketinggian letusan bervariasi antara 500 hingga 1.000 meter di atas kawah Jonggring Saloko. Bahkan, dalam kurun waktu 24 jam terakhir, tepatnya pada hari Rabu (14/5/2025), tercatat total 39 kali erupsi.

Merespon peningkatan aktivitas Gunung Semeru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menjelaskan bahwa status aktivitas Gunung Semeru saat ini berada pada level II atau waspada. Tingkat waspada ini mengindikasikan adanya potensi bahaya dan mengharuskan masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan.

BPBD Lumajang mengeluarkan larangan aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, dengan radius 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Larangan ini diberlakukan karena area tersebut berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar yang dapat mencapai jarak hingga 13 kilometer dari puncak gunung.

Masyarakat di sekitar Gunung Semeru diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman lainnya, seperti awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar yang dapat terjadi di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Peningkatan aktivitas vulkanik ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi potensi bencana alam.