Rupiah Tertekan Dolar AS: Sentimen Global dan Domestik Jadi Sorotan
Rupiah Melemah Dihantam Sentimen Global dan Isu PHK
Nilai tukar rupiah mengalami tekanan terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (15/5/2025), dipengaruhi oleh kombinasi faktor global dan domestik. Data pasar menunjukkan rupiah berada di level Rp 16.572 per dolar AS, mengalami penurunan dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Penguatan dolar AS secara global menjadi salah satu faktor utama yang membebani rupiah. Keberhasilan negosiasi antara Amerika Serikat dan China dalam menekan tarif barang impor dari China ke AS dinilai memberikan sentimen positif bagi perekonomian AS, sehingga mendorong penguatan mata uang Paman Sam. Imbasnya, mata uang regional termasuk rupiah turut melemah terhadap dolar AS.
Dari dalam negeri, pasar keuangan menyoroti sejumlah isu yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi. Tingkat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang tinggi pada kuartal pertama tahun ini menjadi perhatian utama. Selain itu, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I-2025 yang masih sulit menembus angka 5 persen juga menjadi sentimen negatif. Indikasi pelemahan konsumsi menjadi salah satu penyebab rendahnya pertumbuhan PDB.
Analis pasar memperkirakan rupiah masih berpotensi mengalami tekanan pelemahan terhadap dolar AS dengan level resistensi di Rp 16.680 dan support di kisaran Rp 16.500.
Pergerakan Kurs Rupiah di Bank-Bank Nasional
Berikut adalah pergerakan kurs jual dan beli rupiah terhadap dolar AS di beberapa bank besar di Indonesia pada hari ini:
- BRI:
- Jual: Rp 16.579
- Beli: Rp 16.548
- Bank Mandiri:
- Jual: Rp 16.560
- Beli: Rp 16.530
- BNI:
- Jual: Rp 16.635
- Beli: Rp 16.485
- BCA:
- Jual: Rp 16.575
- Beli: Rp 16.555
- CIMB Niaga:
- Jual: Rp 16.574
- Beli: Rp 16.549
Data ini memberikan gambaran mengenai fluktuasi nilai tukar rupiah di berbagai lembaga keuangan di Indonesia.