Reuni di Sleman: Jokowi Sambangi Mantan Dosen Pembimbing di Tengah Gugatan Ijazah

Presiden Joko Widodo baru-baru ini menyempatkan diri mengunjungi mantan dosen pembimbingnya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Ir. Kasmudjo, di kediamannya di Pogung Kidul, Sleman. Pertemuan ini terjadi di tengah polemik gugatan terkait ijazah yang menyeret nama Jokowi dan beberapa pejabat UGM lainnya.

Momen kunjungan tersebut diabadikan dan diunggah di akun Instagram pribadi Presiden Jokowi. Dalam unggahan tersebut, terlihat keakraban antara Jokowi dan Kasmudjo, yang pernah menjadi pembimbing akademiknya semasa kuliah. Jokowi mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut merupakan ajang silaturahmi dengan dosen yang telah membimbingnya selama menempuh pendidikan di UGM.

Kasmudjo, saat ditemui awak media di rumahnya, memberikan tanggapan terkait gugatan ijazah yang turut menyeret namanya. Gugatan tersebut terdaftar di Pengadilan Negeri (PN) Sleman dengan nomor perkara 106/Pdt.G/2025/PN Smn, dengan klasifikasi perkara perbuatan melawan hukum. Selain Kasmudjo, pihak tergugat lainnya termasuk Rektor UGM, para Wakil Rektor, Dekan Fakultas Kehutanan, dan Kepala Perpustakaan Fakultas Kehutanan.

Reaksi Kasmudjo Terhadap Gugatan

Kasmudjo mengaku tidak siap menghadapi gugatan tersebut. Ia mengungkapkan belum pernah berurusan dengan proses persidangan sebelumnya. Namun, ia telah berkoordinasi dengan pihak dekanat Fakultas Kehutanan UGM, yang akan memberikan bantuan dan penjelasan terkait materi gugatan.

"Saya sudah kontak sama Dekan Fakultas Kehutanan, Pak Sigit. Segala sesuatunya terkait Pak Kas, apakah itu urusan ijazah, urusan perdata, atau urusan sebagai wakil untuk memberi penjelasan, semua dari fakultas sudah bilang, 'semua, nanti suruh ke sini (Fakultas Kehutanan), Pak, nanti kita jawab semua'," ujar Kasmudjo.

Isi Pembicaraan Jokowi dan Kasmudjo

Kunjungan Jokowi ke rumah Kasmudjo berlangsung sekitar 45 menit. Kasmudjo mengaku tidak mengetahui agenda pasti kedatangan mantan Wali Kota Solo tersebut. Ia hanya mendapat informasi dari pihak kepolisian mengenai rencana kunjungan tersebut.

Selama pertemuan, Jokowi dan Kasmudjo lebih banyak bernostalgia mengenang masa-masa kuliah. Kasmudjo mengenang Jokowi sebagai mahasiswa yang kalem dan tidak suka membantah. Ia juga merasa senang dan berterima kasih karena Jokowi masih mengingatnya dan bersedia menjenguknya di usia senja.

"Tapi yang jelas saya bilang gini, terima kasih. Begitu datang, saya bilang, terima kasih, matur nuwun. Saya ditiliki anak, juru murid saya. Kalau saya dengan orang-orang bilang, saya itu dosennya, saya gurunya," ungkap Kasmudjo.

Tawaran Bantuan Hukum dari Jokowi

Jokowi, saat ditemui di Solo, mengungkapkan bahwa dirinya menawarkan bantuan hukum kepada Kasmudjo terkait gugatan ijazah tersebut. Ia beralasan bahwa Kasmudjo sudah berusia lanjut, sehingga perlu mendapatkan dukungan.

"Saya ke sana untuk mengonfirmasi apakah mungkin saya bisa bantu dari sisi tim hukumnya," kata Jokowi.

Jokowi menambahkan, pertemuan tersebut juga diisi dengan perbincangan mengenai mata kuliah yang dulu diajarkan oleh Kasmudjo, yaitu struktur dan sifat kayu. Ia mengenang Kasmudjo sebagai ahli dalam mengidentifikasi jenis-jenis kayu.

"Ya, bicara mengenai pelajaran-pelajaran dulu. Karena beliau ini yang memegang penuh di lab-nya sama di teorinya mengenai struktur dan sifat kayu. Ngecek kayu satu persatu," terang Jokowi.

Jokowi menganggap persoalan ijazah palsu sebagai hal yang ringan, namun tetap harus diselesaikan secara hukum agar tidak berlarut-larut. Ia menyebut Kasmudjo tidak memberikan respons khusus terkait isu ijazah tersebut.