AC Milan Gagal Raih Coppa Italia, Direktur Klub Akui Musim Ini Mengecewakan
AC Milan harus menelan pil pahit setelah dikalahkan Bologna dalam final Coppa Italia 2025. Pertandingan yang berlangsung di Estadio Olimpico pada Kamis (15/5/2025) dini hari WIB itu berakhir dengan skor 0-1 untuk kemenangan Bologna.
Kekalahan ini membuat Direktur AC Milan, Giorgio Furlani, tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Ia bahkan secara terbuka menyebut musim ini sebagai sebuah kegagalan bagi klub berjuluk Rossoneri tersebut. Pernyataan ini disampaikan Furlani kepada Sport Mediaset tak lama setelah peluit akhir pertandingan.
"Pertama-tama, saya ingin mengucapkan selamat kepada Bologna atas pencapaian luar biasa ini, sebuah momen bersejarah bagi klub dan kota mereka," ujar Furlani.
"Namun, saya tidak bisa mengelak bahwa musim ini adalah sebuah musim yang mengecewakan. Meskipun kami berhasil meraih Supercoppa Italia pada bulan Januari, kami masih jauh dari target yang kami tetapkan di awal musim," lanjutnya.
Gol tunggal yang dicetak oleh Dan Ndoye tidak hanya memastikan gelar Coppa Italia pertama bagi Bologna dalam 51 tahun terakhir, tetapi juga semakin memperburuk performa AC Milan sepanjang musim ini. Sebelum pertandingan final ini, Milan sebenarnya berhasil mengalahkan Bologna dengan skor 3-1 di Serie A. Namun, mereka gagal mengulangi performa positif tersebut di partai puncak Coppa Italia.
Saat ini, AC Milan berada di posisi kedelapan klasemen Serie A dengan hanya menyisakan dua pertandingan lagi. Kekalahan di final Coppa Italia tidak hanya menutup peluang mereka untuk meraih trofi, tetapi juga mengancam partisipasi mereka di kompetisi Eropa musim depan.
Furlani memahami betul kekecewaan yang dirasakan oleh para penggemar. Sebagai seorang pendukung yang kini menjabat sebagai direktur klub, ia mengakui bahwa banyak kesalahan telah dilakukan dan berjanji untuk melakukan perbaikan.
"Kami memahami dan merasakan kekecewaan mendalam dari para pendukung. Sebagai seorang penggemar dan sekarang sebagai direktur, saya mengakui bahwa banyak kesalahan yang telah dilakukan," kata Furlani.
"Kami harus bergerak maju, memperbaiki kesalahan tersebut, dan mengembalikan Milan ke tempat yang seharusnya," tegasnya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan perubahan besar di dalam klub, termasuk masa depan pelatih Sergio Conceicao yang baru menggantikan Paulo Fonseca di pertengahan musim, Furlani memilih untuk tidak memberikan jawaban yang pasti. Ia menekankan bahwa saat ini fokus utama adalah menyelesaikan dua pertandingan sisa di Serie A.
"Saat ini, kami sangat kecewa dengan pertandingan yang seharusnya bisa kami menangkan. Saya belum siap untuk menjawab pertanyaan tentang perubahan besar. Masih ada dua pertandingan dan 12 hari tersisa di musim ini. Setelah itu, barulah kami akan membuat keputusan," jelas Furlani.
Dengan dua pertandingan Serie A tersisa, harapan Milan untuk mengamankan tempat di kompetisi Eropa musim depan semakin menipis. Mereka harus meraih hasil maksimal di sisa pertandingan sambil berharap para pesaingnya terpeleset. Musim ini menjadi pelajaran berharga bagi Milan untuk berbenah dan kembali menjadi kekuatan yang disegani di Italia dan Eropa.