Waspada Lingkar Pinggang: Ukuran Celana Jeans Sebagai Indikator Risiko Lemak Visceral
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru-baru ini memberikan penjelasaan mengenai pentingnya mewaspadai penumpukan lemak visceral. Pernyataan ini muncul sebagai analogi untuk menggambarkan bahaya lemak visceral, yaitu lemak yang tersimpan di dalam rongga perut dan membungkus organ-organ vital.
Lemak visceral berbeda dengan lemak subkutan yang berada tepat di bawah kulit. Lemak visceral aktif secara metabolis dan menghasilkan zat-zat yang dapat memicu peradangan kronis. Peradangan kronis ini telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, sindrom metabolik, resistensi insulin, dan bahkan beberapa jenis kanker.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya menjaga indeks massa tubuh (BMI) di bawah 24, atau lebih mudahnya, menjaga lingkar perut pada pria di bawah 90 cm dan pada wanita di bawah 80 cm. Ia bahkan menyinggung ukuran celana jeans sebagai indikator awal. Menurutnya, pria yang ukuran celana jeansnya di atas 32 atau 33 patut waspada terhadap risiko obesitas dan penumpukan lemak visceral.
Risiko Lemak Visceral Lebih Tinggi Pada Pria
Secara alami, pria cenderung menyimpan lemak di area perut, sementara wanita cenderung menyimpan lemak di paha dan pinggul. Hal ini membuat pria lebih rentan terhadap penumpukan lemak visceral, terutama jika mereka memiliki pola makan yang buruk dan kurang berolahraga. Akumulasi lemak visceral lebih erat kaitannya dengan mortalitas dini dibandingkan lemak subkutan, bahkan pada individu dengan indeks massa tubuh (BMI) yang normal.
Cara Mengurangi Lemak Visceral
Lalu, bagaimana cara mengurangi lemak visceral yang berbahaya ini? Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
- Batasi Konsumsi Makanan Ultra-Proses dan Tinggi Lemak Trans: Makanan jenis ini cenderung tinggi kalori, rendah nutrisi, dan dapat memicu peradangan.
- Rutin Berolahraga, Terutama Aktivitas Aerobik: Aktivitas seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang efektif membakar kalori dan mengurangi lemak visceral.
- Kurangi Konsumsi Gula Tambahan dan Minuman Manis: Gula tambahan dan minuman manis dapat meningkatkan kadar gula darah dan memicu penumpukan lemak visceral.
- Jaga Pola Tidur dan Kelola Stres: Kurang tidur dan stres kronis dapat meningkatkan kadar hormon kortisol yang dapat memicu penumpukan lemak visceral.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kita dapat mengurangi risiko penumpukan lemak visceral dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.