Aksi Cepat Tanggap di Bandara Kuching Selamatkan Nyawa Penumpang

Penumpang Pingsan di Bandara Kuching Diselamatkan Aksi Heroik

Sebuah insiden menegangkan terjadi di Bandara Kuching pada 30 April lalu, ketika seorang pria berusia 55 tahun, yang dikenal dengan nama keluarga Law, tiba-tiba kehilangan kesadaran di area kedatangan. Kisah penyelamatan ini menjadi viral setelah dibagikan oleh Dr. Tang Sie Hing melalui platform media sosial Facebook, menyoroti pentingnya pertolongan pertama dan semangat kemanusiaan.

Law, yang baru saja tiba dari Sibu, China, sebelumnya mengeluhkan nyeri dada dan perut yang signifikan. Setelah mencari perawatan medis di Sibu tanpa hasil yang memuaskan, ia memutuskan untuk melanjutkan pengobatan di Kuching. Namun, setibanya di Bandara Kuching, kondisinya memburuk dengan cepat, menyebabkan ia pingsan seketika.

Kejadian ini bertepatan dengan kehadiran seorang wanita, seorang profesional medis dari Timberland Medical Centre, yang berada dalam penerbangan yang sama dengan Law. Tanpa ragu, wanita tersebut segera memberikan pertolongan pertama dengan melakukan resusitasi jantung paru (CPR). Tindakan cepat dan tepat ini menjadi krusial dalam mempertahankan hidup Law.

Tak lama kemudian, seorang dokter pria yang juga berada di lokasi turut bergabung memberikan bantuan. Kolaborasi keduanya menjadi contoh nyata bagaimana tindakan cepat dan pengetahuan medis dapat membuat perbedaan besar dalam situasi darurat. Ambulans dari Rumah Sakit Umum Kuching segera tiba di lokasi, dengan dua staf medis tambahan yang ikut serta dalam upaya CPR secara bergantian.

Setelah memastikan Law berada di tangan yang tepat, wanita tersebut memilih untuk pergi, tanpa mengharapkan imbalan atau pengakuan apapun. Aksi heroiknya sempat terekam oleh beberapa saksi mata di bandara, yang kemudian mendorong Dr. Tang untuk mencari "malaikat tanpa sayap" ini, dengan tujuan menyampaikan ucapan terima kasih dari pihak keluarga Law.

Pencarian tersebut membuahkan hasil, dan identitas sang penolong berhasil ditemukan. Namun, dengan rendah hati, wanita tersebut menolak untuk diungkap identitasnya. Ia menekankan bahwa tindakannya adalah sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh siapa pun dalam situasi serupa. Ia juga menolak segala bentuk ucapan terima kasih atau pengakuan, sebuah keputusan yang dihormati sepenuhnya oleh Dr. Tang.

Sementara itu, Law telah menjalani operasi angioplasti koroner yang mengungkapkan adanya penyumbatan total pada dua arteri jantungnya. Saat ini, ia dalam proses pemulihan, berkat tindakan cepat dan tepat dari para penolong yang sigap memberikan pertolongan pertama di saat yang kritis.