Panduan Praktis bagi Jemaah Haji Indonesia: Tips Agar Tak Keliru Setibanya di Bandara Arab Saudi
Musim haji 1446 H/2025 M telah dimulai, dengan ratusan ribu umat Muslim dari seluruh dunia berbondong-bondong menuju Tanah Suci Mekkah dan Madinah. Tahun ini, Indonesia kembali menjadi negara dengan kuota jemaah haji terbesar, mencapai lebih dari 221.000 orang.
Menurut data dari Kementerian Agama Republik Indonesia, dari total jemaah tersebut, 203.320 orang merupakan jemaah haji reguler, sementara 17.680 lainnya adalah jemaah haji khusus. Gelombang keberangkatan jemaah haji Indonesia telah dimulai sejak 2 Mei 2025 lalu.
Namun, setelah dua pekan masa operasional haji berjalan, masih ditemukan beberapa jemaah haji Indonesia yang mengalami disorientasi dan kebingungan setibanya di bandara-bandara Arab Saudi. Guna mengatasi permasalahan ini dan memastikan kelancaran proses kedatangan jemaah, Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Abdul Basir, memberikan sejumlah tips penting yang perlu diperhatikan oleh seluruh jemaah haji Indonesia.
Berikut adalah beberapa anjuran yang disarankan oleh Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi:
- Prioritaskan Keamanan dan Aksesibilitas Paspor Anda: Salah satu kendala umum yang dihadapi jemaah di bandara adalah kesulitan menemukan paspor mereka. Untuk mengatasi hal ini, PPIH telah menyediakan tas khusus untuk menyimpan paspor. Jemaah diimbau untuk selalu menyimpan paspor di tempat yang aman dan mudah dijangkau. Tas paspor ini dirancang agar mudah dikenali dan dibawa selama perjalanan.
- Ikuti Bimbingan dari Petugas Haji: Setibanya di bandara, jemaah diharapkan untuk mematuhi seluruh arahan dan instruksi dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Petugas haji akan memberikan panduan terkait proses imigrasi, pengambilan dokumen, dan perpindahan ke bus yang telah disediakan. Kepatuhan terhadap instruksi petugas akan mempercepat proses dan menghindari potensi kesalahpahaman.
- Serahkan Paspor kepada Perwakilan (Wukala) di Bus: Setelah melewati proses imigrasi, paspor jemaah akan dikumpulkan oleh wukala, yang merupakan perwakilan lokal dari Arab Saudi, di dalam bus. Penyerahan paspor ini adalah wajib karena akan digunakan untuk pendataan layanan oleh syarikah (penyedia layanan haji). Ketidakpatuhan dalam penyerahan paspor atau adanya masalah terkait paspor dapat mengakibatkan penundaan keberangkatan jemaah ke Makkah.
- Hindari Membawa Barang Terlarang: Jemaah haji diwajibkan untuk mematuhi peraturan internasional mengenai barang bawaan. Penting untuk tidak membawa barang-barang yang dilarang, seperti rokok dalam jumlah besar. Pembawaan barang terlarang dapat menyebabkan penundaan, penyitaan, atau bahkan sanksi hukum. Jemaah disarankan untuk memeriksa daftar barang yang dilarang sebelum keberangkatan.
- Jaga Paspor Anda Sendiri: Jemaah sangat dianjurkan untuk tidak menitipkan paspor kepada orang lain. Selain berisiko hilang, tindakan ini juga dapat mempersulit proses pencocokan data dan berpotensi menimbulkan masalah administratif yang tidak diinginkan. Paspor adalah dokumen identitas penting dan tanggung jawab penuh jemaah.
Dengan memperhatikan dan mengimplementasikan kelima tips tersebut, diharapkan seluruh jemaah haji Indonesia dapat menjalani proses kedatangan dan perjalanan ibadah haji dengan lebih lancar, tertib, dan khusyuk. Semoga seluruh rangkaian ibadah haji yang dijalani oleh jemaah haji Indonesia berjalan dengan baik dan mabrur.