Aksi Nekat Guru Lintasi Jembatan Rusak di Merangin Jadi Sorotan, Bupati Angkat Bicara

Aksi sejumlah guru yang nekat menyeberangi jembatan gantung rusak di Desa Limbur Merangin, Jambi, menjadi viral di media sosial. Video yang memperlihatkan para guru berjalan di atas tali jembatan yang lantainya bolong itu menuai berbagai reaksi dari warganet. Menanggapi kejadian ini, Bupati Merangin, M Syukur, memberikan penjelasan terkait kondisi jembatan dan langkah-langkah yang telah diambil pemerintah daerah.

Syukur mengungkapkan bahwa jembatan tersebut sebenarnya sedang dalam proses renovasi yang didanai oleh dana desa. Perbaikan dilakukan karena kondisi lantai jembatan yang sudah banyak rusak. Ironisnya, saat perbaikan sedang berlangsung, para guru tersebut justru melintas. Bupati mengaku belum mengetahui alasan pasti mengapa para guru memilih jalur berbahaya itu, padahal terdapat akses jalan lain yang kondisinya lebih aman, meskipun tidak secepat melewati jembatan.

"Ada akses jalan lain, jadi bukan jembatan itu saja yang merupakan akses satu-satunya ke sekolah ya. Ada akses lain, jalan akses lain kondisinya luas kok, bisa lewat mobil juga, tapi memang mungkin saja jalan jembatan aksesnya lebih cepat, cuman kan itu lagi direnov," ujar Syukur.

Menurut Syukur, saat kejadian, para pekerja proyek perbaikan jembatan belum berada di lokasi karena waktu masih pagi. Ia menduga, ketidakhadiran pekerja inilah yang membuat para guru berani melintasi jembatan yang seharusnya tidak boleh dilewati.

"Biasanya kalau ada pekerja di situ, kan memang gak ada yang berani lewat jembatan yang sedang direnov kan. Cuman kebetulan tukang disana lagi belum datang, guru-guru itu lewat," terangnya.

Bupati juga menjelaskan bahwa perbaikan jembatan gantung tersebut merupakan respons terhadap kondisi jembatan yang memang sudah memprihatinkan. Jembatan ini merupakan jalur penting bagi warga untuk mengakses desa tetangga.

Syukur mengaku heran mengapa para guru tetap memilih melintasi jembatan yang jelas-jelas sedang diperbaiki. Ia juga terkejut ketika mengetahui bahwa aksi mereka menjadi viral di media sosial.

"Saya juga bingung kok jadi viral gitu. Jembatan itu kan sudah jelas dalam tahap renov, apalagi lantai nya ada juga yang rusak, maka sengaja sebagian dibuka agar tidak ada warga yang melintas, tetapi malah ada juga yang melintas. Memang, saya tanya ya, waktu itu tukang yang perbaikan sedang tidak di lokasi, makanya ada yang bisa melewati jembatan nya, kalau ada tukang di lokasi dalam perbaikan pasti tidak ada yang bisa melintasi jembatannya," ucap Syukur.

Saat ini, Bupati Syukur menekankan bahwa tidak ada pihak yang perlu disalahkan dalam kejadian ini. Ia menduga, para guru terpaksa melintasi jembatan karena ingin segera sampai ke sekolah, sementara kondisi saat itu masih pagi dan pekerja proyek belum tiba. Ia memastikan bahwa pemerintah daerah telah menginstruksikan agar tidak ada lagi yang melintasi jembatan tersebut selama masa perbaikan.

Sebelumnya, video yang viral menunjukkan empat orang guru menyeberangi jembatan gantung yang rusak dengan berjalan di atas tali. Jembatan tersebut terletak di Desa Limbur Merangin. Pj Kepala Desa Limbur Merangin, Sargawi, membenarkan bahwa jembatan tersebut sedang dalam perbaikan.

Selama proses perbaikan jembatan, kegiatan belajar mengajar (KBM) SDN 117 Desa Simpang Limbur dipindahkan ke gedung madrasah di Desa Limbur Merangin. Pihak desa juga telah menyediakan perahu sebagai transportasi alternatif bagi para guru, namun saat kejadian, pemilik perahu sedang tidak berada di tempat.

  • Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) SDN 117 dipindahkan ke gedung madrasah
  • Pihak desa menyediakan perahu sebagai transportasi alternatif

"Sewaktu guru ini mau menyeberang itu kan sekitar pukul 08.00 WIB, belum ada pekerja (perahu) di lokasi, dan mereka mau tidak mau melewati jembatan yang dalam proses perbaikan," jelasnya.