Kepala Keamanan Pasar Kramat Jati Diduga Jadi Korban Kekerasan Oknum Ormas Terkait Penertiban PKL

Insiden dugaan kekerasan menimpa Teguh, Kepala Keamanan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia mengaku menjadi korban pemukulan oleh seorang pria berinisial P, yang diduga merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas). Peristiwa ini diduga terkait dengan penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang dilakukan sebelumnya.

Menurut keterangan Teguh, insiden bermula ketika P mendatangi dirinya dan menyampaikan ketidakpuasannya atas penertiban PKL yang terjadi pada hari Sabtu, 10 Mei 2025. Teguh menjelaskan bahwa saat itu ia sedang duduk bersama dua orang personel keamanan. Tiba-tiba, P memukulnya dari belakang sambil melontarkan pertanyaan bernada ancaman terkait penertiban pedagang yang dianggapnya sebagai 'orangnya'.

Setelah melakukan pemukulan, P melarikan diri ke arah area bongkar muat cabai di Pasar Induk Kramat Jati. Teguh berusaha mengejar, namun mendapati bahwa P telah dikerumuni oleh massa yang diduga merupakan anggota ormas. Karena jumlah massa yang cukup banyak, Teguh memilih untuk meninggalkan lokasi dan mencari perlindungan di lobi Pasar Jaya.

Namun, massa tersebut ternyata terus mengejar Teguh hingga ke lobi. Ia terpaksa bersembunyi hingga massa akhirnya membubarkan diri.

Sebelumnya, pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah orang yang diduga terlibat dalam intimidasi terhadap Teguh. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, membenarkan penangkapan tersebut. Namun, ia enggan memberikan keterangan lebih lanjut karena kasus ini sedang ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.

Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif dan keterlibatan pihak-pihak lain dalam kasus dugaan kekerasan dan intimidasi ini. Kasus ini menjadi sorotan karena melibatkan oknum ormas dan berdampak pada keamanan serta ketertiban di lingkungan Pasar Induk Kramat Jati.