Menkes Soroti Lemak Viseral: Ukuran Celana Sebagai Indikator Risiko Kesehatan?

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru-baru ini memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang mengundang perhatian publik mengenai kaitan antara ukuran celana dan risiko kesehatan. Pernyataan tersebut muncul dalam konteks edukasi tentang bahaya visceral fat, atau lemak yang menumpuk di sekitar organ-organ vital dalam rongga perut.

Dalam penjelasannya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025), Budi Sadikin menjelaskan bahwa analogi ukuran celana digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih mudah dipahami tentang obesitas dan dampaknya terhadap kesehatan. Ia menyoroti bahwa penumpukan lemak yang berlebihan tidak hanya terjadi di bawah kulit (subcutaneous), tetapi juga dapat menempel pada organ-organ penting seperti jantung dan hati, yang dikenal sebagai visceral fat. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat memicu peradangan kronis.

Menkes menekankan pentingnya menjaga Indeks Massa Tubuh (BMI) di bawah 24. Namun, untuk memudahkan pemahaman masyarakat, ia mengaitkannya dengan ukuran lingkar perut, yaitu di bawah 90 cm untuk pria dan di bawah 80 cm untuk wanita. Ukuran lingkar perut ini dianggap sebagai indikator yang lebih praktis untuk menilai risiko visceral fat dan potensi masalah kesehatan yang terkait.

Budi Sadikin juga menjelaskan bahwa visceral fat dapat memicu produksi sitokin pro-inflamasi, yang berkontribusi pada berbagai penyakit kronis. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan asupan makanan dan gaya hidup agar terhindar dari penumpukan lemak berbahaya ini.

Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan:

  • Visceral Fat Berbahaya: Lemak yang menumpuk di sekitar organ vital lebih berbahaya daripada lemak di bawah kulit.
  • BMI dan Lingkar Perut: Menjaga BMI di bawah 24 dan lingkar perut ideal penting untuk kesehatan.
  • Sitokin Pro-Inflamasi: Visceral fat dapat memicu peradangan yang merusak kesehatan.
  • Pentingnya Gaya Hidup Sehat: Asupan makanan dan aktivitas fisik memengaruhi penumpukan lemak.

Pernyataan Menkes ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga berat badan ideal dan menghindari visceral fat demi kesehatan jangka panjang.