Misteri Kematian Ibu dan Anak di Penampungan Air Tambora: Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan
Misteri Kematian Ibu dan Anak di Penampungan Air Tambora: Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan
Tragedi memilukan mengguncang Tambora, Jakarta Barat. Seorang ibu, TSL (59), dan anaknya, ES (35), ditemukan tewas di dalam penampungan air rumah mereka pada Jumat pagi, 7 Maret 2025. Penemuan jenazah tersebut mengungkap misteri yang kini tengah diusut intensif oleh pihak Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat. Berdasarkan keterangan Ketua RT setempat, Yanti, penampungan air tersebut menyerupai kolam renang dengan kedalaman sekitar tiga meter, berbeda dengan toren air yang umumnya berada di bagian atas bangunan.
Kronologi kejadian masih samar. Korban terakhir terlihat oleh warga pada Sabtu, 1 Maret 2025, pagi hari, saat awal bulan puasa. Menurut keterangan Yanti, TSL berencana mengunjungi seseorang dan kembali ke Jawa. Ia keluar rumah sekitar pukul 21.00 WIB malam harinya. Kedua korban sempat pulang pada Minggu sore, 2 Maret 2025, dan berinteraksi dengan tetangga, sebelum akhirnya menghilang dan ditemukan meninggal dunia beberapa hari kemudian.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan, memperkirakan korban telah meninggal selama tiga hingga empat hari sebelum ditemukan. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya luka di kepala korban akibat benda tumpul. Namun, penyebab pasti kematian dan detail luka masih menunggu hasil visum dari pihak kedokteran. Polisi juga tengah menyelidiki dugaan kuat bahwa kematian ini merupakan kasus pembunuhan.
Kasus ini bermula dari laporan kehilangan yang disampaikan oleh anak korban yang lain. Anak tersebut tinggal di rumah yang sama, namun mengaku tidak mengetahui keberadaan ibunya dan kakaknya. Saat ini, polisi telah memeriksa tiga orang saksi dan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Proses olah tempat kejadian perkara (TKP) telah dilakukan untuk mengumpulkan bukti-bukti, termasuk penyisiran rekaman CCTV di sekitar lokasi.
Keterangan lebih lanjut mengenai pekerjaan dan kehidupan korban juga terungkap. TSL diketahui berprofesi sebagai pemberi pinjaman uang dan penjual es batu. Sementara itu, ES bekerja di bidang perpajakan. Yanti menggambarkan keluarga korban sebagai keluarga yang tergolong berada, dengan anak-anak yang berpendidikan tinggi.
Investigasi terus berlanjut untuk mengungkap motif dan pelaku di balik tragedi ini. Polisi berharap dengan mengumpulkan bukti-bukti yang cukup, termasuk hasil otopsi dan keterangan saksi-saksi, misteri kematian ibu dan anak di Tambora dapat segera terungkap dan keadilan dapat ditegakkan. Penyelidikan yang teliti dan komprehensif menjadi kunci untuk mengungkap kebenaran di balik kasus ini dan memberikan kepastian hukum bagi keluarga korban.
Ringkasan Poin Penting:
- Ibu dan anak ditemukan tewas di penampungan air.
- Diduga meninggal 3-4 hari sebelum ditemukan.
- Ada luka di kepala korban akibat benda tumpul.
- Polisi menduga kasus pembunuhan.
- Tiga saksi telah diperiksa.
- Polisi menyisir rekaman CCTV.
- Korban sempat dilaporkan hilang.
- Ibu korban berprofesi sebagai pemberi pinjaman uang dan penjual es batu.
- Anak korban bekerja di bidang perpajakan.