Studi Kelayakan Perpanjangan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Menuju Tahap Awal

Studi Kelayakan Perpanjangan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Menuju Tahap Awal

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) saat ini tengah fokus pada tahap prastudi kelayakan (pre feasibility study) untuk proyek perpanjangan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung menuju Surabaya. Hal ini disampaikan oleh Manager Corporate Communication KCIC, Emir Monti, seusai acara buka bersama dengan KAI pada Jumat (8 Maret 2025). Monti menegaskan bahwa KCIC aktif berdiskusi dengan pemerintah dalam proses pengkajian ini. Proyek ambisius ini, yang tercantum dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 296 Tahun 2020 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional, menjanjikan konektivitas yang lebih cepat dan efisien antara Jakarta dan Surabaya.

Sementara itu, General Manager Corporate Secretary PT KCIC, Eva Chairunisa, menyampaikan kabar positif terkait kesiapan sumber daya manusia (SDM) KCIC. Pada akhir Februari 2025, KCIC telah menyelesaikan program transfer pengetahuan kepada para masinis dan petugas perawatan. “Saat ini, kita telah memiliki masinis Indonesia yang terlatih mengoperasikan kereta dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam, dan tim perawatan yang memahami teknologi kereta cepat,” ujar Chairunisa. Kesiapan SDM ini menjadi faktor penting dalam mendukung operasional kereta cepat di masa mendatang, termasuk jika proyek perpanjangan ke Surabaya terealisasi.

KCIC tengah mengkaji beberapa alternatif rute perpanjangan, dengan titik awal dari Tegalluar, Bandung. Hasil kajian sementara telah mengidentifikasi tiga jalur potensial:

  • Jalur Selatan: Bandung-Surabaya via Kroya dan Yogyakarta (629,5 km, 13 stasiun, estimasi waktu tempuh 180 menit).
  • Jalur Tengah: Bandung-Surabaya via Cirebon dan Purwokerto (679,2 km, 15 stasiun, estimasi waktu tempuh 193 menit).
  • Jalur Utara: Bandung-Surabaya via Cirebon dan Semarang (642 km, 14 stasiun, estimasi waktu tempuh 184 menit).

Pemilihan jalur akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk aspek geografis, sosial ekonomi, dan tentunya kelayakan investasi. Proses prastudi kelayakan ini akan menjadi penentu kelanjutan proyek, termasuk analisis mendalam terhadap biaya konstruksi, dampak lingkungan, dan potensi pendapatan. Hasil studi kelayakan ini akan menjadi dasar bagi pengambilan keputusan selanjutnya oleh pemerintah dan investor terkait kelanjutan proyek perpanjangan kereta cepat Jakarta-Surabaya.

Proses pengkajian yang cermat dan komprehensif ini menunjukkan komitmen KCIC untuk memastikan keberhasilan proyek, sejalan dengan visi pengembangan infrastruktur kereta api nasional yang terintegrasi dan efisien. Tahap selanjutnya adalah menunggu hasil studi kelayakan untuk menentukan kelanjutan proyek monumental ini.