Eks Polisi Jadi Korban Intimidasi Ormas di Pasar Kramat Jati: Penertiban PKL Berujung Kekerasan

Aksi intimidasi yang dialami seorang purnawirawan Polri, yang kini menjabat sebagai Kepala Keamanan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, diduga kuat dipicu oleh penertiban pedagang kaki lima (PKL) di area pasar. Insiden ini menyoroti kembali masalah klasik terkait pengelolaan PKL dan peran organisasi masyarakat (ormas) di lingkungan pasar tradisional.

Menurut keterangan korban, Teguh, peristiwa bermula saat dirinya sedang bertugas di pos pantau pasar pada Sabtu malam, 10 Mei 2025. Tiba-tiba, ia dihampiri dan diserang oleh seseorang dari belakang. Pelaku, yang diduga merupakan anggota ormas, melontarkan ancaman dan mempertanyakan alasan penertiban PKL yang dianggapnya sebagai 'pedagang saya'.

Berikut adalah kronologi kejadian tersebut:

  • Awal Mula: Teguh sedang berjaga di pos pantau.
  • Penyerangan: Pelaku memukul Teguh dari belakang sambil marah-marah terkait penertiban PKL.
  • Konfrontasi: Teguh mengejar pelaku ke arah loading cabai, di mana ia mendapati kerumunan massa sekitar 50 orang.
  • Terpojok: Karena jumlah massa yang besar, Teguh merasa terpojok dan memutuskan untuk meninggalkan lokasi.
  • Pengejaran: Massa terus mengejar Teguh hingga ke lobi Pasar Jaya, memaksa Teguh untuk bersembunyi.

Teguh mengidentifikasi pelaku sebagai pengurus ormas yang berperan sebagai bendahara atau koordinator lapangan (korlap) di Pasar Induk Kramat Jati. Kelompok tersebut diduga mengelola dan mengkoordinasi PKL di depan lobi cabai.

Kasus ini mencuat setelah video yang memperlihatkan purnawirawan polisi tersebut didorong dan diteriaki oleh seseorang yang diduga anggota ormas viral di media sosial. Dalam video tersebut, dinarasikan bahwa intimidasi terjadi karena pelaku tidak terima dengan penertiban PKL yang selama ini 'dibeking' oleh ormas.

Menanggapi kejadian ini, pihak kepolisian bertindak cepat. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengonfirmasi bahwa pelaku telah ditangkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya. Namun, detail lebih lanjut mengenai penangkapan tersebut belum diungkapkan karena kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh Polda Metro Jaya.