Demam Mercedes-Benz Klasik di Jawa Timur dan Bali: Lebih dari Sekadar Mobil, Sebuah Gaya Hidup dan Investasi

Kebangkitan Mercy Klasik di Jawa Timur dan Bali

Gairah terhadap mobil klasik, khususnya Mercedes-Benz, mengalami peningkatan signifikan di Jawa Timur dan Bali. Bukan hanya sekadar merek mewah, Mercy klasik memiliki daya tarik tersendiri karena nilai historis, emosional, dan potensinya sebagai investasi.

Didit Irfan Rozaqi, seorang penggemar berat Mercy, mengungkapkan bahwa popularitas mobil ini justru meningkat pesat pasca pandemi. "Mobil langka, terutama keluaran tahun 1967 hingga 90-an, harganya bisa melampaui mobil yang lebih baru," ujarnya.

Komunitas: Memudahkan Perawatan dan Mempererat Persaudaraan

Didit menepis anggapan bahwa perawatan Mercy selalu mahal. Bergabung dengan komunitas mempermudah segala urusan. "Dengan koneksi di komunitas dan bengkel tertentu, biaya servis justru lebih terjangkau dibandingkan mobil lain. Komunitas menjadi wadah sosialisasi, membuktikan bahwa memiliki Mercy tidak sesulit yang dibayangkan," jelasnya.

Komunitas Mercedes-Benz di Jawa Timur sangat aktif, dengan anggota dari berbagai latar belakang. "Kami memiliki 19 varian aktif, masing-masing minimal terdiri dari 15 mobil dengan tipe yang sama. Mulai dari model mata kacang, boxer, tiger, dan lainnya," ungkap Didit. Anggotanya pun beragam, mulai dari guru, pegawai negeri, dokter, hingga pengusaha. Bahkan, ada anggota yang mewarisi Mercy dari kakek ke cucu, dengan kondisi orisinal dan kilometer rendah.

Jenis mobil yang dimiliki pun bervariasi, mulai dari C-Class, E-Class, hingga S-Class, dengan tahun produksi mulai dari 1990 hingga 2022. Bahkan, ada yang memiliki Mercy keluaran 1967 dan hadiah tahun 1988 yang masih prima.

"Semua ini berkat kecintaan. Mobil apapun, jika dirawat dengan baik dan dibawa ke tempat yang tepat, pasti awet. Inilah salah satu tujuan dari acara yang kami gelar," kata Didit.

Benz C@k Suroboyo: Wadah Silaturahmi dan Hiburan

Guna mempererat tali persaudaraan, komunitas Mercedes-Benz mengadakan acara bertajuk Benz C@k Suroboyo, yang akan kembali digelar pada 30–31 Mei 2025 di Surabaya Town Square. Acara ini dirancang seperti jambore mini, menjadi ajang pertemuan bagi para penggemar Mercy dari seluruh Indonesia.

"Kami mempersiapkan acara ini dengan matang, bukan hanya soal otomotif tetapi juga hiburan. Ada touring, kontes, modifikasi, serta kegiatan lain seperti basket, lari, dan golf. Kami ingin semua anggota merasa senang dan terlibat," ujar Didit, yang juga bertindak sebagai ketua pelaksana.

Dampak Positif Komunitas dan Event

Made Yoga Mahardhika, Presiden Benz Indonesia, menekankan bahwa kegiatan semacam ini tidak hanya tentang otomotif, tetapi juga tentang membangun koneksi dan solidaritas antaranggota. "Dengan bergabung di komunitas, semuanya menjadi lebih mudah. Kita bisa saling bertukar informasi, bahkan mendapatkan bantuan langsung jika ada masalah," kata Made.

Event Benz C@k sendiri pertama kali diadakan pada tahun 2023 dan menjadi agenda utama untuk regional Jawa Timur–Bali. Konsepnya fleksibel, disesuaikan dengan ide kreatif pengurus setiap regional. Ada yang fokus pada touring, ada pula yang mengutamakan hiburan dan interaksi sosial.

Selain itu, kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian Kota Surabaya, dengan adanya pemasukan dari peserta yang datang dari berbagai daerah. "Meskipun perekonomian sedang melambat, acara seperti ini dapat membangkitkan semangat. Dari sisi pendapatan daerah saja, potensi mencapai 12,5 miliar rupiah sangat mungkin. Jika setiap peserta membelanjakan 5 juta rupiah, akan ada perputaran ekonomi yang signifikan, terutama bagi UMKM. Event seperti ini pasti melibatkan partisipasi mereka," pungkas Made Yoga Mahardhika.