PLN Gencar Kembangkan PLTP, Investasi Diproyeksikan Capai Rp 44,69 Triliun
Indonesia memiliki potensi energi panas bumi yang sangat besar, menempati urutan kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia diperkirakan mencapai 24,6 GW. Namun, hingga saat ini, pemanfaatan potensi tersebut masih sangat minim. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan komitmennya untuk menggenjot pembangunan PLTP di berbagai wilayah Indonesia.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan proyek PLTP mencapai sekitar US$ 2,7 miliar atau setara dengan Rp 44,69 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.555). Investasi ini terbilang cukup besar jika dibandingkan dengan pembangkit listrik berbasis gas. Pengembangan pembangkit gas membutuhkan investasi sekitar US$ 0,5 miliar per GW, namun biaya operasionalnya lebih tinggi karena memerlukan pembelian gas secara berkelanjutan.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Darmawan menjelaskan bahwa investasi awal untuk PLTP memang lebih mahal, yaitu sekitar US$ 2,7 miliar per GW. Namun, biaya operasional PLTP jauh lebih murah karena tidak memerlukan bahan bakar fosil. Hal serupa juga berlaku untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), yang memerlukan investasi besar di awal tetapi biaya operasionalnya rendah karena memanfaatkan energi air.
PLN mengadopsi skema front loaded investment dalam pengembangan PLTP. Skema ini memungkinkan investasi besar di awal untuk eksplorasi, pengembangan, dan penambahan pembangkit. Namun, setelah pembangkit beroperasi, biaya produksi energi menjadi sangat rendah.
Darmawan menambahkan, saat ini PLN telah bermitra dengan sejumlah perusahaan dalam pengembangan PLTP. Kapasitas PLTP yang sudah beroperasi saat ini mencapai 2,3 GW, dengan melibatkan berbagai investor baik dari dalam maupun luar negeri. PLN terus berupaya untuk menarik investasi lebih banyak lagi guna memaksimalkan potensi energi panas bumi yang dimiliki Indonesia.
Beberapa poin penting terkait pengembangan PLTP:
- Potensi Besar: Indonesia memiliki potensi panas bumi 24,6 GW.
- Investasi: Membutuhkan investasi Rp 44,69 triliun.
- Skema Investasi: Mengadopsi skema front loaded investment.
- Kemitraan: Bekerjasama dengan investor domestik dan internasional.
- Kapasitas Terpasang: Saat ini 2,3 GW.
PLN optimis bahwa dengan dukungan pemerintah dan investor, pengembangan PLTP di Indonesia dapat dipercepat dan berkontribusi signifikan terhadap penyediaan energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat.