Aliansi Ojek Online Nasional Ancam Lumpuhkan Aplikasi Transportasi Daring pada Aksi Protes Massal

Gelombang aksi protes dari pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam berbagai aliansi di seluruh Indonesia siap mengguncang ibukota. Aksi ini bukan hanya demonstrasi biasa, melainkan sebuah ancaman nyata untuk melumpuhkan operasional aplikasi transportasi daring seperti Gojek dan Grab selama 24 jam penuh.

Raden Igun Wicaksono, Ketua Umum Garda Indonesia, mengungkapkan bahwa koordinasi intensif telah dilakukan dengan berbagai aliansi pengemudi ojol untuk memastikan aksi ini berjalan sukses. Aksi yang disebut sebagai 'mogok massal' ini akan menjadi puncak dari serangkaian tuntutan yang selama ini disuarakan oleh para pengemudi.

"Kami mengimbau seluruh pengemudi daring, baik roda dua maupun roda empat, untuk mematikan aplikasi mereka pada tanggal yang telah ditentukan. Aksi ini akan berlangsung tanpa henti selama satu hari penuh," tegas Raden Igun.

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi pengemudi ojol, termasuk:

  • Tarif yang tidak sesuai: Para pengemudi menuntut agar perusahaan aplikasi mematuhi regulasi yang telah ditetapkan pemerintah terkait tarif dan biaya sewa aplikasi.
  • Potongan aplikasi yang memberatkan: Tuntutan utama adalah penurunan potongan aplikasi dari 30% menjadi 10%, yang dianggap sangat membebani pendapatan pengemudi.
  • Kepastian hukum: Para pengemudi juga menuntut adanya payung hukum yang jelas untuk melindungi hak-hak mereka sebagai mitra pengemudi.
  • Tindak tegas terhadap aplikator nakal: Mereka mendesak pemerintah untuk menindak perusahaan aplikasi yang dinilai melanggar aturan dan merugikan pengemudi.

Raden Igun juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat pengguna aplikasi ojol atas ketidaknyamanan yang mungkin timbul akibat aksi ini. Ia berharap masyarakat dapat memahami tuntutan para pengemudi dan mendukung perjuangan mereka untuk mendapatkan keadilan dan kesejahteraan yang lebih baik.

"Kami mohon maaf kepada masyarakat pengguna transportasi daring. Kami mengerti bahwa aksi ini akan menyebabkan ketidaknyamanan, namun kami berharap masyarakat dapat memahami bahwa ini adalah satu-satunya cara bagi kami untuk menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan hak-hak kami," ujarnya.

Aksi demonstrasi besar-besaran ini diperkirakan akan melibatkan ratusan ribu pengemudi ojol dari berbagai daerah. Jakarta akan menjadi pusat aksi, dengan beberapa lokasi strategis seperti Kementerian Perhubungan, Istana Merdeka, dan Gedung DPR RI menjadi target utama penyampaian aspirasi. Para pengemudi berharap, dengan aksi ini, pemerintah dan perusahaan aplikasi dapat memberikan perhatian serius terhadap tuntutan mereka dan segera mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki kondisi kerja dan kesejahteraan para pengemudi ojol di seluruh Indonesia.