Antisipasi Tawuran Anak SD, Pemkot Depok Gandeng Yonhub Jatijajar

Pemkot Depok Ambil Tindakan Tegas Terkait Tawuran Siswa SD

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menunjukkan keseriusannya dalam menanggapi fenomena tawuran yang melibatkan siswa Sekolah Dasar (SD) di wilayah Cilangkap, Tapos. Wali Kota Depok, Supian Suri, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut dan menegaskan komitmennya untuk memberikan pembinaan yang efektif agar para siswa tidak mengulangi perbuatan serupa.

Supian Suri menjelaskan bahwa pihaknya akan menggandeng Batalyon Perhubungan Angkatan Darat (Yonhub) Jatijajar untuk memberikan pembinaan karakter kepada siswa-siswa yang terlibat dalam kenakalan, termasuk tawuran. Langkah ini diambil sebagai upaya preventif dan represif untuk mengatasi akar masalah tawuran di kalangan pelajar usia dini.

"Kami mempercepat upaya pembinaan di barak (Yonhub) ini dengan harapan dapat memberikan efek jera dan mengingatkan mereka (siswa) akan konsekuensi dari tindakan mereka," ujar Supian Suri di Grand Depok City (GDC), Rabu (14/5/2025).

Menurutnya, keterlibatan siswa SD dalam aksi tawuran merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan. Oleh karena itu, Pemkot Depok akan mengambil tindakan tegas untuk menangani masalah ini secara serius.

"Kita akan menangani secara serius terhadap anak-anak yang nakal. Termasuk hari ini sudah menjalar ke anak-anak SD, ini yang kita khawatirkan," tegasnya.

Kerja sama dengan Yonhub Jatijajar akan menjadi salah satu strategi utama Pemkot Depok dalam mengatasi masalah tawuran siswa. Supian Suri menyebutkan bahwa Yonhub memiliki kapasitas untuk membina sekitar 60 anak. Namun, Pemkot Depok akan membatasi jumlah siswa yang dikirim ke Yonhub agar pembinaan dapat dilakukan secara optimal.

Sebelumnya, viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan aksi tawuran yang dilakukan oleh sejumlah siswa SD di Cilangkap, Tapos, Depok. Dalam video tersebut, terlihat siswa-siswa berseragam SD berlarian sambil membawa benda-benda seperti penggaris panjang dan bahkan diduga senjata tajam.

Menanggapi video viral tersebut, Kapolsek Cimanggis, Kompol Jupriono, menyatakan bahwa pihaknya akan segera memanggil pihak sekolah, orang tua, dan siswa-siswa yang terlibat untuk dimintai keterangan.

"Akan kita kumpulkan pihak sekolah, ortu dan anak-anaknya," ujar Kompol Jupriono.

Polisi akan berupaya mengidentifikasi siswa-siswa yang terlibat dalam aksi tawuran tersebut dan mengumpulkan mereka saat masuk sekolah.

Video tawuran tersebut menunjukkan adegan yang memprihatinkan, di mana siswa-siswa SD saling serang dengan benda-benda yang mereka bawa. Bahkan, terdapat adegan dua siswa yang diduga beradu menggunakan senjata tajam jenis parang.

Peristiwa ini menjadi perhatian serius bagi Pemkot Depok dan pihak kepolisian. Diharapkan, dengan adanya upaya pembinaan yang terpadu antara Pemkot Depok, Yonhub Jatijajar, pihak sekolah, dan orang tua, masalah tawuran di kalangan siswa SD dapat segera diatasi dan dicegah agar tidak terulang kembali.