Gubernur Jawa Barat Serukan Reformasi Digital untuk Lindungi Anak dari Dampak Negatif Media Sosial
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menekankan pentingnya reformasi menyeluruh dalam tata kelola media digital untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif media sosial. Pernyataan ini disampaikan saat kunjungan bersama Menteri Komunikasi dan Digital (Menkominfo) Meutya Hafid ke SMAN 2 Purwakarta pada hari Rabu (14/5/2025).
Menurut Dedi Mulyadi, pendekatan pendidikan dan pelatihan saja tidak akan cukup untuk mengatasi masalah kecanduan media digital pada anak-anak. Ia menekankan perlunya pembenahan dari hulu hingga hilir, termasuk regulasi dan kebijakan teknis yang secara langsung mempengaruhi kehidupan anak dan remaja.
"Kalau pendekatannya hanya pendidikan dan pelatihan, ya nggak akan selesai. Harus dibenahi hulunya," ujar Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi menyoroti Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas) sebagai langkah strategis untuk menangkal pengaruh negatif digital terhadap generasi muda. Ia berharap PP Tunas dapat menjadi acuan bagi kepala daerah untuk memahami, menginternalisasi, dan mengimplementasikan kebijakan publik yang lebih teknis di tingkat daerah.
Salah satu poin penting yang ditekankan oleh Dedi Mulyadi adalah pemutusan akses terhadap anak-anak yang menggunakan platform digital dengan identitas palsu. Ia menegaskan bahwa akun-akun yang menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Kartu Keluarga (KK) palsu, atau bahkan nama palsu, harus segera dihentikan.
"Saya sangat setuju, kalau anak SMP pakai NIK atau KK palsu, atau bahkan nama palsu untuk masuk platform tertentu, maka akun itu harus langsung dihentikan. Ini harus diatur secara teknis," tegasnya.
Dedi Mulyadi menyadari bahwa pengawasan terhadap penggunaan gadget oleh seluruh masyarakat tidak mungkin dilakukan secara langsung. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan strategis seperti PP Tunas yang berfungsi sebagai barikade untuk menjaga anak-anak dari dampak negatif media digital. PP Tunas diharapkan dapat menjadi landasan untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan sehat bagi generasi muda.