Pemprov Jambi Siap Ulurkan Tangan Bangun Jembatan Permanen di Merangin Jika Pemkab Angkat Tangan
Kerusakan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Limbur Merangin dan Desa Simpang Limbur, Kabupaten Merangin, Jambi, telah memicu respons dari berbagai pihak. Gubernur Jambi, Al Haris, menyatakan kesiapannya untuk membantu pembangunan jembatan secara permanen sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi warga.
Jembatan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat setempat, termasuk para pelajar. Abdullah Hadi, Kepala Sekolah SDN 177 Desa Simpang Limbur, mengungkapkan bahwa kerusakan jembatan telah mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolahnya. Jembatan ini menjadi satu-satunya jalur penghubung antara kedua desa, sehingga kerusakannya berdampak signifikan pada mobilitas warga.
Menanggapi keluhan dan permohonan warga, Gubernur Al Haris menjelaskan bahwa pembangunan dan perbaikan jembatan desa sebenarnya merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten Merangin. Meskipun demikian, Pemerintah Provinsi Jambi tidak akan tinggal diam jika Pemkab Merangin mengalami keterbatasan anggaran.
"Itu jembatan desa jadi kewenangan Kabupaten Merangin, namun manakala Pemkab Merangin tidak ada dana kami juga siap," ujar Al Haris.
Gubernur Al Haris mengimbau agar Pemkab Merangin segera mengajukan permohonan resmi jika membutuhkan bantuan dana dari Pemprov Jambi. Beliau juga mengingatkan bahwa daerah biasanya memiliki dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah mendesak, termasuk bencana yang menyangkut kepentingan publik.
Saat ini, perbaikan jembatan telah dilakukan secara swadaya dengan menggunakan Dana Desa yang dikelola oleh kepala desa. Namun, perbaikan tersebut bersifat sementara dan belum mampu mengatasi kerusakan secara permanen. Al Haris menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi siap mengambil alih pembangunan jembatan jika Pemkab Merangin tidak mampu melaksanakannya.
Kerusakan jembatan ini bukanlah masalah baru. Sebelumnya, jembatan penghubung antara Desa Limbur Merangin dan Desa Simpang Limbur mengalami kerusakan yang mengakibatkan puluhan siswa SDN 117 terisolir. Jembatan yang melintasi Sungai Batang Merangin ini dibangun sekitar 20 tahun lalu dengan konstruksi kayu, sebelum diperbarui menggunakan konstruksi besi.
Abdullah Hadi, Kepala Sekolah SDN 117, menjelaskan bahwa kerusakan parah seperti ini baru pertama kali terjadi sejak jembatan dibangun. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya telah berulang kali mengajukan permohonan pembangunan jembatan permanen kepada pemerintah daerah. Jembatan ini sangat penting tidak hanya bagi pelajar, tetapi juga sebagai akses menuju beberapa kecamatan dan kabupaten lain, termasuk Kabupaten Tebo.
"Sudah dari dulu saya minta dibangun permanen, tapi sampai sekarang tidak pernah dieksekusi," kata Abdullah Hadi.
Abdullah Hadi berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap kondisi ini dan segera merealisasikan pembangunan jembatan permanen. Hingga saat ini, belum ada respons dari Dinas PUPR Kabupaten Merangin terkait permohonan tersebut.
Berikut adalah poin-poin penting dalam berita ini:
- Gubernur Jambi siap membantu pembangunan jembatan permanen di Merangin jika Pemkab tidak mampu.
- Jembatan yang rusak merupakan akses vital bagi warga dan pelajar.
- Perbaikan sementara telah dilakukan dengan Dana Desa.
- Kepala sekolah telah berulang kali mengajukan permohonan pembangunan jembatan permanen.
- Belum ada respons dari Dinas PUPR Kabupaten Merangin.
Dengan adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi Jambi, diharapkan pembangunan jembatan permanen di Merangin dapat segera terealisasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.