PSI Gelar Pemilu Raya: Mencari Nahkoda Baru di Usia Satu Dekade

Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai yang didirikan pada 16 November 2014, kembali membuka diri untuk proses regenerasi kepemimpinan. Di usia yang belum genap satu dekade, PSI akan menggelar Pemilu Raya, sebuah forum internal untuk memilih ketua umum baru.

Pendaftaran calon ketua umum telah dibuka sejak 13 Mei 2025 dan akan berlangsung hingga 31 Mei 2025. Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menjelaskan bahwa syarat utama bagi calon adalah kader aktif yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI. Lebih lanjut, calon juga harus mendapatkan dukungan minimal dari lima Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

Lahir dengan cita-cita mulia untuk mengembalikan politik pada nilai-nilai kebajikan, PSI telah mengalami tiga kali pergantian ketua umum dalam kurun waktu singkat. Berikut adalah rekam jejak para pemimpin partai berlambang mawar ini:

Grace Natalie

Grace Natalie, seorang jurnalis yang dikenal luas, menjadi ketua umum pertama PSI sejak pendiriannya pada 2014 hingga 2021. Di bawah kepemimpinannya, PSI berupaya menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) pada Pemilu 2019, namun gagal dengan perolehan 1,89 persen suara. Meski demikian, PSI berhasil meraih kursi di DPRD beberapa daerah, termasuk Jakarta dan Banten. Setelah masa jabatannya berakhir, Grace Natalie kemudian menduduki posisi Wakil Ketua Dewan Pembina PSI.

Giring Ganesha

Giring Ganesha, mantan vokalis grup band Nidji, menggantikan Grace Natalie sebagai ketua umum PSI pada 2021. Sebelumnya, Giring aktif dalam kegiatan politik dengan terlibat sebagai relawan dalam Pilpres 2014 dan Pilkada DKI Jakarta 2017. Pada Pemilu 2019, Giring mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari daerah pemilihan Jawa Barat I, namun gagal melenggang ke Senayan karena PSI kembali tidak memenuhi ambang batas parlemen. Giring menjabat sebagai ketua umum hingga September 2023, sebelum akhirnya digantikan oleh Kaesang Pangarep.

Kaesang Pangarep

Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, secara mengejutkan bergabung dengan PSI dan langsung dikukuhkan sebagai ketua umum pada September 2023. Ia mengakui adanya privilege sebagai anak presiden yang mempermudah karier politiknya. Dalam pidato politiknya, Kaesang berjanji untuk berjuang meloloskan PSI ke DPR pada Pemilu 2024, namun sayangnya PSI kembali gagal meraih ambang batas parlemen. Belum genap dua tahun menjabat, PSI kembali membuka proses pemilihan ketua umum melalui Pemilu Raya.

Jadwal Pemilu Raya PSI:

  • Pendaftaran Calon: 13 - 31 Mei 2025
  • Pengumuman Kandidat & DPT: 18 Juni 2025
  • Kampanye Calon: 19 Juni - 11 Juli 2025
  • Pemungutan Suara (Daring): 12 - 19 Juli 2025
  • Pengumuman Ketua Umum Terpilih: 19 Juli 2025 (Solo, Jawa Tengah)

Dengan digelarnya Pemilu Raya, PSI menunjukkan komitmennya terhadap demokrasi internal dan regenerasi kepemimpinan. Pertanyaan besarnya adalah, siapa yang akan terpilih untuk menahkodai PSI di tengah dinamika politik Indonesia yang semakin kompleks?