Trump Tuding Iran Sebagai Sumber Ketidakstabilan di Timur Tengah

Trump: Iran Sumber Utama Kekacauan di Timur Tengah

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melontarkan kritikan tajam terhadap Iran, dengan menyebut negara tersebut sebagai "kekuatan paling merusak" di kawasan Timur Tengah. Tuduhan ini dilontarkan di tengah meningkatnya ketegangan regional dan upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan baru terkait program nuklir Iran.

Dalam pidatonya di Riyadh, Arab Saudi, Trump menyatakan bahwa Iran memiliki dua pilihan: melanjutkan "kekacauan dan teror" yang menurutnya menjadi ciri khas kebijakan luar negeri Iran, atau memilih jalan perdamaian dan stabilitas. Ia menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan pernah mengizinkan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir. Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen AS untuk mencegah proliferasi nuklir di kawasan yang sangat sensitif.

Trump juga menyoroti perbedaan antara "visi konstruktif" yang dipimpin oleh Arab Saudi dan "kejatuhan serta penderitaan" yang menurutnya disebabkan oleh tindakan para pemimpin Iran. Ia mengklaim bahwa tidak ada perbedaan yang lebih mencolok daripada bencana yang terjadi di Teluk Iran.

Teheran sendiri telah berulang kali membantah tuduhan bahwa mereka memicu ketidakstabilan di Timur Tengah. Pemerintah Iran berpendapat bahwa kebijakan mereka bertujuan untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara, serta mendukung sekutu-sekutunya di kawasan.

Trump mengatakan ia bersedia membuat kesepakatan baru dengan Iran. Akan tetapi, hanya jika para pemimpinnya mengubah arah. Ia juga memberikan ancaman bahwa jika Iran menolak perdamaian maka, pihaknya tidak punya pilihan selain memberikan tekanan maksimum yang besar.