Inter Milan Realistis: Peluang Scudetto Tipis, Fokus Tertuju pada Liga Champions
Inter Milan, di bawah arahan Simone Inzaghi, kini menghadapi kenyataan pahit dalam perburuan gelar Serie A. Dengan Napoli yang masih bertengger di puncak klasemen, meskipun selisih poin hanya satu angka, Inter menyadari bahwa nasib mereka tidak sepenuhnya berada di tangan mereka sendiri.
Kemenangan 2-0 atas Torino, yang diiringi hasil imbang Napoli melawan Genoa, memang memperkecil jarak. Namun, Inzaghi menegaskan bahwa sekalipun Inter mampu menyapu bersih dua pertandingan sisa, gelar juara akan tetap menjadi milik Napoli jika mereka mampu mempertahankan posisinya.
Situasi ini mengalihkan fokus Inter Milan ke panggung Eropa. Final Liga Champions melawan Paris Saint-Germain (PSG) di Allianz Arena, Muenchen, pada 31 Mei mendatang, kini menjadi prioritas utama. Inzaghi meyakini bahwa di Liga Champions, Inter memiliki kendali lebih besar atas takdir mereka sendiri.
"Kami hanya perlu fokus bermain sebaik mungkin melawan Paris tanpa harus menggantungkan harapan ke pihak lain," tegas Inzaghi, menekankan pentingnya persiapan matang dan performa optimal di partai puncak.
Di Serie A, Inter berharap tim-tim seperti Parma dan Cagliari dapat memberikan kejutan dengan menjegal laju Napoli. Sambil menanti keajaiban, Inzaghi memilih untuk menikmati momen dan meminta timnya bermain dengan lepas, namun tetap serius.
"Scudetto? Saya masih yakin," ujarnya, meskipun mengakui bahwa segalanya di luar kendali mereka. "Kami hanya perlu berpikir soal memainkan dua pertandingan hebat di Serie A, bekerja dengan kesenangan dan ketenangan."
Perjalanan Inter Milan di Liga Champions musim ini memang patut diacungi jempol. Mereka berhasil menyingkirkan tim-tim kuat seperti Barcelona dan Bayern Muenchen. Kemenangan-kemenangan tersebut membuktikan bahwa dengan kerja keras, organisasi permainan yang solid, dan semangat juang yang tinggi, Inter mampu bersaing dengan tim-tim bertabur bintang.
"Laga Inter-Barcelona? Saya menontonnya lagi pada malam hari ketika kembali ke rumah," kata Inzaghi. "Kami bermain sangat baik melawan musuh yang sangat hebat. Mungkin kami bukan yang terkuat. Kami tidak memiliki anggaran seperti Bayern, PSG, Barcelona. Namun, kami tahu bahwa dengan hati dan organisasi permainan, kami dapat bersaing dengan siapa pun."
Dengan peluang scudetto yang semakin menipis, Inter Milan kini mengalihkan fokus sepenuhnya ke Liga Champions. Pertandingan final melawan Paris Saint-Germain menjadi puncak dari perjalanan panjang mereka di kompetisi elit Eropa. Mampukah Inter Milan meraih gelar juara Liga Champions dan mengukir sejarah baru?