Penantian Berakhir: Perbaikan Intensif Jalur Rawan Parung Panjang Dimulai Pertengahan 2025
Pembenahan Infrastruktur Krusial Dimulai di Parung Panjang Usai Ratusan Nyawa Melayang
Kabar baik bagi warga Bogor, khususnya yang kerap melintasi wilayah Parung Panjang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengumumkan rencana perbaikan menyeluruh terhadap sejumlah ruas jalan yang selama ini menjadi mimpi buruk pengendara. Proyek ambisius ini dijadwalkan mulai bergulir pada Juni 2025 dan ditargetkan rampung pada Desember tahun yang sama.
Langkah ini merupakan respons atas kondisi jalan yang rusak parah dan telah menelan ratusan korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas, terutama yang melibatkan truk-truk pengangkut hasil tambang. Wilayah ini bahkan dijuluki sebagai "jalur neraka" akibat tingginya angka kecelakaan. Data mencatat, dalam kurun waktu 2019 hingga 2025, setidaknya 194 jiwa melayang di jalanan Parung Panjang.
Minimnya pengawasan terhadap aktivitas pertambangan dan kondisi jalan yang memprihatinkan menjadi penyebab utama tragedi ini. Jalan yang berlubang, bergelombang, dan minim penerangan menjadi kombinasi mematikan bagi para pengguna jalan.
Pemerintah Daerah Ambil Tindakan Nyata
Pemerintah Daerah tidak tinggal diam. Gubernur Jawa Barat sebelumnya telah menginstruksikan agar perbaikan jalur tambang Parung Panjang diselesaikan dalam waktu satu tahun. Selain perbaikan jalan yang ada, pemerintah juga mempertimbangkan pembangunan jalur tol khusus untuk angkutan tambang sebagai solusi jangka panjang.
Pemkab Bogor sendiri akan fokus pada perbaikan ruas jalan yang berstatus jalan kabupaten, sementara Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menangani ruas jalan provinsi yang melintasi Parung Panjang. Perbaikan jalan provinsi dijadwalkan berlangsung dari Juni hingga November 2025.
Anggaran Ratusan Miliar Digelontorkan untuk Perbaikan
Sebagai langkah awal, Pemkab Bogor mengalokasikan anggaran sebesar Rp 104 miliar untuk perbaikan jalan. Dana ini merupakan bagian dari realokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 tahap I sebesar Rp 507,2 miliar yang dialokasikan untuk pembangunan jalan dan jembatan.
"Total ada 13 titik yang akan diperbaiki, tapi 7 ruas ini paling vital karena menghubungkan langsung ke jalan provinsi dan perbatasan Tangerang," ujar Bupati Bogor Rudy Susmanto.
Adapun tujuh ruas jalan vital yang akan dibeton mulai Juni 2025 adalah sebagai berikut:
- Jalan Pingku – Kampung Asem Kuda (2,5 km)
- Jalan Caringin – Cilaketan – Parungpanjang (2,32 km)
- Jalan Lumpang – Cikuda, Parung Panjang (2,98 km)
- Jalan Prumpung – Gunung Sindur – Cicangkal (2,80 km)
- Jalan Cicangkal – Maloko (2,01 km)
- Jalan Kampung Sawah – Janala, Rumpin (2,73 km)
- Jalan Janala – Lebakwangi, Cigudeg (7,80 km)
Rekayasa Lalu Lintas untuk Minimalkan Dampak
Menyadari potensi gangguan lalu lintas selama proses perbaikan, Pemkab Bogor telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas. Skema ini meliputi sistem buka-tutup jalan di titik-titik pengerjaan dan penyesuaian jam operasional truk tambang.
Masyarakat dan pelaku usaha tambang juga telah sepakat untuk membatasi lalu lintas kendaraan berat di atas 8 ton selama pengecoran dan pengeringan jalan berlangsung, khususnya pada pukul 19.00 hingga 02.00 WIB dini hari.