Kisah Humanis di Thailand: Restoran Ulurkan Tangan untuk Pria Pemulung yang Kelaparan

Kisah mengharukan datang dari sebuah restoran di Thailand, di mana seorang pria pemulung yang kelaparan memberanikan diri meminta sisa makanan. Alih-alih memberikan sisa makanan, pemilik restoran justru menawarkan hidangan segar secara gratis dan bantuan finansial. Peristiwa ini menyentuh hati banyak orang dan menjadi viral di media sosial.

Insiden ini terjadi pada tanggal 6 Mei 2025, sekitar pukul 13:30 waktu setempat. Pria paruh baya itu mendatangi sebuah restoran di Rayong dan memperhatikan seorang pegawai yang sedang membersihkan sisa makanan pelanggan. Dengan ragu, ia bertanya apakah ia boleh mengambil sisa makanan tersebut untuk dimakan. Pegawai restoran mengizinkan, dan pria itu mulai mengumpulkan sisa-sisa makanan ke dalam tasnya.

Pemandangan ini menarik perhatian pemilik restoran. Ia mendekati pria tersebut dan bertanya tentang apa yang sedang dilakukannya. Setelah mengetahui bahwa pria itu kelaparan dan ingin memanfaatkan sisa makanan untuk mengisi perutnya, pemilik restoran tergerak hatinya. Ia kemudian mengambil sisa makanan yang telah dikumpulkan pria itu dan mengatakan bahwa mereka akan memasak makanan segar untuknya secara gratis, lengkap dengan minuman.

Tidak hanya itu, beberapa pegawai restoran yang lain juga merasa iba dengan kondisi pria tersebut. Mereka kemudian memberikan uang sebesar 200 baht (sekitar Rp 99 ribu) sebagai bantuan tambahan. Pemilik restoran, dalam unggahannya di TikTok, menuliskan bahwa kelaparan adalah kondisi yang mengerikan.

Diketahui bahwa pria tersebut adalah seorang pemulung sampah yang pada hari itu tidak mendapatkan penghasilan yang cukup. Ia mengaku bahwa ada pemulung lain yang lebih dulu mencari sampah di wilayahnya, sehingga ia tidak kebagian apa pun. Akibatnya, ia tidak memiliki uang untuk membeli makanan.

Pemilik restoran dengan tulus menawarkan kepada pria tersebut untuk datang kembali ke restorannya jika ia tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan. "Kami tidak punya banyak, tetapi kami punya cukup untuk dibagi," ujarnya.

Kisah ini mengingatkan kita pada kejadian serupa yang terjadi beberapa waktu lalu, di mana seorang penjual jambu meminta sisa makanan kepada pelanggan di sebuah rumah makan. Namun, dalam kasus tersebut, pelanggan merasa tidak enak hati untuk memberikan sisa makanannya. Penjual jambu itu meyakinkan pelanggan bahwa ia benar-benar membutuhkan makanan tersebut. Akhirnya, pelanggan memberikan sisa makanan yang telah disantapnya, ditambah dengan lauk tambahan untuk dibawa pulang.

Kisah-kisah ini menjadi pengingat akan pentingnya kepedulian dan berbagi terhadap sesama, terutama bagi mereka yang kurang beruntung. Tindakan kecil seperti memberikan makanan atau bantuan finansial dapat memberikan dampak yang besar bagi kehidupan seseorang.