Ratusan Siswa di Bogor Keracunan Massal: Legislator NasDem Desak Evaluasi Program Makan Bergizi
Gelombang keprihatinan melanda Kota Bogor, Jawa Barat, menyusul insiden keracunan massal yang menimpa ratusan siswa dari berbagai tingkatan pendidikan. Peristiwa ini memicu reaksi keras dari anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago, yang mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Irma Suryani Chaniago, legislator dari Fraksi NasDem, menyampaikan keprihatinannya yang mendalam atas kejadian ini. Ia menyebut kasus keracunan yang menimpa 223 siswa TK hingga SMA sebagai yang terparah sejak program MBG digulirkan. Irma mendesak BGN untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab, termasuk yayasan penyedia makanan dan para petugas pengawas program.
"Kami menyampaikan rasa prihatin mendalam dan mendoakan agar anak-anak didik segera sehat dan pulih kembali," ujar Irma dalam keterangannya kepada awak media. "Kasus ini adalah yang paling parah dari semua kasus yang terjadi. Untuk itu, kami minta BGN segera mengganti vendor yang bersangkutan atau memutus kontrak dan kalau perlu minta pertanggungjawaban mereka."
Legislator tersebut secara khusus menyoroti kinerja yayasan MBG yang bertanggung jawab atas penyediaan makanan bergizi di Bogor. Ia mendesak BGN untuk segera memutus kontrak dengan yayasan tersebut dan melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap penyebab keracunan massal ini. Selain itu, Irma juga menyoroti kinerja para pegawai SPPG Bina Insani yang dinilai lalai dalam menjalankan tugas pengawasan.
"Memutus kontrak kerja dengan 3 pegawai BGN di SPPG dimaksud, chef, ahli gizi dan kontrol. Karena mereka tidak bekerja dengan benar dan itu menjadi tanggung jawab mereka," tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengungkapkan bahwa jumlah siswa yang terdata mengalami keracunan terus bertambah. Hingga Senin (12/5), tercatat 223 siswa dari 13 sekolah mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi menu MBG. Sebagian siswa harus menjalani rawat inap di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Berikut adalah rincian data siswa yang mengalami keracunan:
- Total siswa keracunan: 223 orang
- Siswa rawat inap: 18 orang
- Siswa rawat jalan: 4 orang
- Siswa selesai rawat inap: 27 orang
Kasus keracunan massal ini menjadi pukulan telak bagi program MBG yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi siswa. Insiden ini memicu pertanyaan tentang standar keamanan pangan dan pengawasan yang diterapkan dalam program tersebut. Masyarakat menuntut adanya tindakan tegas dari pemerintah untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.