Tiga Kandidat Peraih Hoegeng Awards 2025 Diumumkan: Sosok Polisi Teladan dengan Integritas Tinggi

Dewan Pakar Hoegeng Awards 2025 telah mengumumkan tiga nama kandidat penerima penghargaan Polisi Berintegritas. Ketiga kandidat ini dinilai memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai kejujuran, antikorupsi, dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota kepolisian.

Rapat penentuan tiga besar kandidat ini dilaksanakan secara hybrid pada Kamis, 8 Mei 2025, di Jakarta Selatan. Dewan Pakar yang terlibat dalam proses seleksi ini terdiri dari tokoh-tokoh kompeten di bidangnya, antara lain:

  • Alissa Qotrunnada Wahid (Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia)
  • Putu Elvina (Wakil Ketua Komnas HAM)
  • Mas Achmad Santosa (Mantan Plt Pimpinan KPK)
  • Gufron Mabruri (Anggota Kompolnas)
  • Habiburokhman (Ketua Komisi III DPR)

Proses pemilihan berlangsung secara dinamis dengan diskusi mendalam dari para Dewan Pakar untuk memastikan kandidat yang terpilih benar-benar memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Tiga kandidat Polisi Berintegritas Hoegeng Awards 2025 adalah:

  • AKBP Seminar Sebayang
  • Kompol Reny Arafah
  • Brigjen Arief Adiharsa

Mulai tanggal 11 Mei 2025, masyarakat luas diundang untuk memberikan masukan dan informasi tambahan mengenai para kandidat melalui email ke [email protected]. Identitas pengirim akan dijamin kerahasiaannya. Panitia dan Dewan Pakar menekankan bahwa mereka tidak menerima segala bentuk penggalangan dukungan untuk kandidat selama proses uji publik.

Berikut profil singkat ketiga kandidat:

AKBP Seminar Sebayang

Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sulawesi Tengah ini dikenal sebagai sosok yang gigih memberantas praktik suap dan pungutan liar. Kesederhanaannya dalam menjalani hidup juga menjadi sorotan. Afri Yanto Noor, seorang pengajar pesantren, menggambarkan Seminar sebagai sosok yang sederhana dalam berpakaian dan bergaul. Iptu Niluh Erni Wartini, rekan kerja Seminar di Sat PJR Ditlantas Polda Sulteng, mengungkapkan bahwa Seminar memasang spanduk anti-pungli di pos PJR dan stiker anti-gratifikasi di mobil patroli. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah praktik suap dari pelanggar lalu lintas, terutama truk kelebihan muatan dan travel gelap. Ipda Taufik Dwi Saputra, yang juga pernah bertugas bersama Seminar, menambahkan bahwa Seminar bahkan tinggal di kamar kos sederhana bersama keluarganya saat menjabat sebagai Kasat PJR Ditlantas Polda Sulteng.

Kompol Reny Arafah

Kompol Reny Arafah, seorang siswa S2 PTIK, menunjukkan integritasnya dengan menolak suap dalam penindakan perjudian dadu gurak dan sabung ayam yang terselubung dalam ritual adat Dayak, upacara Wara. Sebagai Kapolsek Teweh Tengah, Barito Utara, Kalimantan Tengah, Reny berkoordinasi dengan tokoh adat Dayak dan Hindu Kaharingan untuk memberantas perjudian tersebut. Setelah mediasi gagal dan para bandar tetap melanjutkan aktivitas ilegal mereka, Reny bersama tokoh adat melakukan penggerebekan. Meskipun mendapat perlawanan dan tuduhan menodai adat, Reny tetap melanjutkan proses hukum terhadap para pelaku perjudian.

Brigjen Arief Adiharsa

Wakil Kepala Kortas Tipikor Polri ini dikenal sebagai polisi yang antikorupsi dan menolak bertemu dengan pihak yang berperkara. Kompol Rendra Aditia Dhani, yang pernah menjadi Kasat Reskrim Polres Prabumulih saat Arief menjabat sebagai Kapolres, mengungkapkan bahwa Arief selalu menekankan independensi kepada para penyidik dan membatasi pertemuan dengan pihak berperkara. AKP Lia Kamaliyah, dari Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, menambahkan bahwa Arief selalu merasa cukup dengan fasilitas yang diberikan institusi dan tidak menunjukkan gaya hidup mewah.

Penetapan ketiga kandidat ini menjadi bukti komitmen Polri dalam menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan profesionalisme. Masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam memberikan masukan untuk menentukan penerima Hoegeng Awards 2025.