Jejak Antik Subway New York dan Realita Bantuan Pangan Warga Kota
Menikmati New York dari Perspektif yang Berbeda
Kunjungan ke New York kali ini terasa istimewa. Bukan lagi dalam rangka tugas, melainkan untuk momen membahagiakan menikahkan putri tercinta, seorang lulusan Columbia University, dengan pria lulusan New York University di Masjid Al Hikmah New York. Setelah acara sakral tersebut, ada waktu senggang untuk mengeksplorasi sudut-sudut kota yang jarang tersentuh oleh para wisatawan pada umumnya.
Salah satu pengalaman menarik adalah menjelajahi kota dengan subway, sistem transportasi bawah tanah yang ikonik.
Mengagumi Subway New York yang Kaya Sejarah
Subway New York merupakan salah satu sistem kereta bawah tanah tertua di dunia, dengan jaringan stasiun yang sangat luas. Sejarah resminya dimulai pada 27 Oktober 1904, meskipun beberapa stasiun, seperti yang terlihat di dekat Times Square, sudah ada sejak tahun 1885. Bahkan, pada 3 Juli 1886, angkutan cepat layang pertama mulai beroperasi, dan pada 9 Oktober 1863, operasi kereta api pertama dimulai, meskipun belum terhubung secara luas pada saat itu.
Stasiun-stasiun subway ini memancarkan nuansa klasik yang berbeda jauh dengan stasiun MRT Jakarta yang modern. Dinding dan tangga stasiun dihiasi keramik antik yang unik dan mengesankan. Pintu masuk ke stasiun bawah tanah juga bernuansa kuno. Ciri khas seperti bentuk "lolly pop" menjadi penanda keberadaan stasiun subway.
Saat ini, terdapat 472 stasiun subway di New York. Meskipun sebagian besar stasiun cukup bersih, terkadang masih dijumpai sampah. Dari total stasiun, sekitar 140 stasiun dilengkapi dengan lift, fasilitas yang sangat membantu bagi para lansia. Namun, di stasiun lain, pengguna harus menggunakan tangga, yang kadang terasa melelahkan.
Di stasiun-stasiun besar, seringkali ada pertunjukan musik dari para pengamen dengan lagu-lagu yang menghibur. Di dalam gerbong kereta, pemandangan yang beragam dapat disaksikan, mulai dari orang-orang yang membaca dengan tenang, mengobrol, bernyanyi, hingga mereka yang berpakaian unik atau bahkan mabuk.
Metropolitan Transportation Authority (MTA) dan Tarif Terjangkau
Sistem transportasi New York dioperasikan oleh Metropolitan Transportation Authority (MTA), yang mencakup jaringan transportasi sepanjang ratusan kilometer. Tarif subway adalah 2,9 Dolar Amerika, dan berlaku sama untuk semua jarak. Penumpang hanya perlu melakukan "tap" kartu atau kartu kredit saat memasuki stasiun. Untuk melanjutkan perjalanan dengan bus, dikabarkan tidak perlu membayar lagi, meskipun tetap harus melakukan "tap" saat naik bus.
Tersedia juga tiket mingguan seharga 34 Dolar Amerika yang memberikan akses tanpa batas ke subway. Tiket ini juga dapat digunakan untuk naik kereta gantung (tram) dari simpang 2nd Avenue dan 59th street menuju Roosevelt Island, sebuah pulau kecil di tengah East River yang menawarkan pemandangan yang mengesankan.
Ironi Bantuan Pangan di Tengah Gemerlap Kota
Di tengah gemerlap kota New York, ironi kehidupan terungkap melalui keberadaan program bantuan makanan. Di dalam gerbong subway, terpampang tulisan tentang bantuan makanan bagi warga New York. Sekitar 1,3 juta penduduk New York dilaporkan mengalami kesulitan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Untuk itu, program bantuan makanan disalurkan melalui foodbanknyc.org.
Food Bank For New York City, yang didirikan pada tahun 1983, telah mendistribusikan lebih dari 1,8 miliar paket makanan kepada mereka yang membutuhkan. Pada akhir Maret 2025, organisasi ini memberikan bantuan makanan halal bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa.
Prof. Tjandra Yoga Aditama Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI)