Sebagian Wilayah Jakarta Barat dan Selatan Masih Bergelut dengan Banjir
Jakarta, Rabu (14/5/2025) - Dampak curah hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Selasa (13/5/2025) malam hingga dini hari tadi, masih terasa di beberapa wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa hingga pagi ini, beberapa wilayah masih terendam banjir. Peningkatan status Pos Angke Hulu menjadi Siaga 3 pada pukul 20.00 WIB menjadi indikasi awal potensi banjir yang meluas.
Muhammad Yohan, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, menyatakan bahwa saat ini terdapat 4 Rukun Tetangga (RT) yang masih tergenang air. Upaya penanganan terus dilakukan untuk mempercepat surutnya air dan meminimalisir dampak bagi warga.
Wilayah Terdampak Banjir:
-
Jakarta Barat:
- Kelurahan Joglo
- Jumlah RT terendam: 2
- Ketinggian air: 50-55 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi
- Kelurahan Joglo
-
Jakarta Selatan:
- Kelurahan Kuningan Barat
- Jumlah RT terendam: 2
- Ketinggian air: 30-50 cm
- Penyebab: Curah hujan tinggi, luapan Kali Mampang dan Kali Krukut
- Kelurahan Kuningan Barat
BPBD DKI Jakarta telah menerjunkan personel ke lokasi-lokasi banjir untuk memantau situasi dan memberikan bantuan yang diperlukan. Koordinasi intensif juga dilakukan dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk mempercepat penanganan banjir. Fokus utama adalah melakukan penyedotan air dan memastikan saluran air berfungsi optimal.
Pihak BPBD DKI Jakarta menargetkan genangan air dapat surut secepat mungkin. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi banjir susulan, terutama jika hujan kembali mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dalam situasi darurat, warga diimbau untuk segera menghubungi nomor darurat 112 yang tersedia 24 jam dan bebas biaya.
Curah hujan ekstrem yang melanda Jakarta beberapa waktu terakhir menjadi perhatian serius. Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan kapasitas sistem drainase dan pengendalian banjir untuk mengurangi risiko dan dampak bencana di masa depan. Selain itu, kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan dan membersihkan saluran air juga sangat penting untuk mencegah terjadinya banjir.