Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Semeru Kembali Erupsi dengan Kolom Abu 700 Meter
Gunung Semeru, yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dengan kembali mengalami erupsi pada Selasa (13/5/2025) malam. Erupsi ini ditandai dengan letusan kolom abu tebal yang mencapai ketinggian 700 meter di atas puncak gunung.
Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, erupsi terjadi pada pukul 21.01 WIB. Catatan seismogram menunjukkan amplitudo maksimal 22 milimeter dengan durasi 124 detik. Ghufron Alwi, petugas PPGA Semeru, menyampaikan bahwa kolom abu teramati membubung setinggi 700 meter dari puncak, mengarah ke barat daya.
Sebelum erupsi yang signifikan ini, PPGA Semeru mencatat adanya 12 erupsi sejak pukul 00.00 WIB pada hari yang sama. Tinggi letusan bervariasi antara 500 hingga 1.000 meter di atas kawah Jonggring Saloko. Akan tetapi, visualisasi beberapa erupsi terhalang oleh kabut tebal yang menyelimuti Gunung Semeru.
Dalam periode 24 jam sebelumnya, tepatnya pada Senin (12/5/2025), PPGA Semeru merekam aktivitas erupsi sebanyak 46 kali. Kondisi ini menunjukkan bahwa Gunung Semeru terus menunjukkan aktivitas vulkanik yang dinamis.
Menanggapi situasi ini, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menjelaskan bahwa status aktivitas Gunung Semeru saat ini berada pada level II atau waspada. Meskipun demikian, ia mengimbau masyarakat untuk menghindari segala aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, dalam radius 8 kilometer dari puncak. Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
Yudhi Cahyono juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Imbauan ini dikeluarkan mengingat curah hujan yang tinggi di sekitar Gunung Semeru, yang dapat memicu banjir lahar.
Berikut adalah himbauan yang dikeluarkan oleh BPBD Lumajang:
- Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
- Tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
- Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.