DPR Minta Penyelidikan Tuntas Tragedi Ledakan Amunisi di Garut yang Tewaskan Belasan Orang
Komisi I DPR RI mendesak dilakukannya investigasi komprehensif terkait ledakan amunisi yang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Insiden tragis ini mengakibatkan hilangnya nyawa 13 orang, terdiri dari personel TNI dan warga sipil.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menekankan pentingnya pengungkapan fakta secara detail dan transparan kepada publik. Investigasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang jelas mengenai penyebab utama ledakan dan mengidentifikasi potensi pelanggaran prosedur standar operasional (SOP) yang mungkin terjadi.
"Investigasi mendalam sangat krusial. Hasilnya harus dilaporkan secara berkala kepada masyarakat, sehingga semua pihak memahami akar permasalahan dan mengetahui secara persis apa yang terjadi," ujar Dave Laksono.
Lebih lanjut, Dave Laksono menyoroti perlunya evaluasi terhadap SOP yang berlaku dalam pemusnahan amunisi, terutama terkait dengan jarak aman dan keberadaan warga sipil di sekitar lokasi. Ia mempertanyakan mengapa warga sipil berada dalam perimeter zona berbahaya saat operasi pemusnahan amunisi aktif berlangsung.
"Mengapa ada warga sipil di dekat lokasi saat amunisi aktif sedang dihancurkan? Ini adalah pertanyaan penting terkait SOP yang harus dijawab," tegasnya.
Insiden ledakan yang terjadi pada Senin (12/5) pukul 09.30 WIB tersebut telah menimbulkan duka mendalam. Berikut adalah daftar nama korban yang meninggal dunia akibat ledakan tersebut:
- Kolonel Cpl Antonius Hermawan
- Mayor Cpl Anda Rohanda
- Agus bin Kasmin
- Ipan bin Obur
- Iyus Ibing bin Inon
- Anwar bin Inon
- Iyus Rizal bin Saepuloh
- Toto
- Dadang
- Rustiawan
- Endang
- Kopda Eri Dwi Priambodo
- Pratu Aprio Setiawan
DPR berharap investigasi yang dilakukan dapat memberikan kejelasan dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.