Dua Calon Haji Lansia Jember Alami Disorientasi di Asrama Haji Surabaya
Dua calon jemaah haji (CJH) lanjut usia (lansia) asal Jember, Jawa Timur, dilaporkan mengalami disorientasi sesaat setelah tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES). Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dan memerlukan penanganan medis segera. Satu jemaah menunjukkan perilaku gelisah dan berteriak ingin pulang, sementara jemaah lainnya mengungkapkan keinginan untuk kembali ke kampung halaman guna memberi makan hewan ternaknya.
Menurut keterangan dari tim kesehatan AHES, kedua jemaah tersebut tergabung dalam kloter 32. Gejala disorientasi ini muncul secara tiba-tiba, mengejutkan para petugas yang mendampingi mereka. Achmad Sadin (90), salah seorang CJH, bahkan berusaha meninggalkan asrama dengan alasan ingin kembali ke rumahnya di Kecamatan Tempurejo. Sementara itu, Enjo Endin Parmo (70) menyatakan keinginannya untuk pulang ke Jenggawah, Jember, karena merasa khawatir belum memberi makan sapinya.
Ketua Tim Bidang Kesehatan PPIH, dr. Mochamad Gesta Robi Farmawan, menjelaskan bahwa satu jemaah saat ini dirawat intensif di Rumah Sakit Menur, sementara yang lain mendapatkan penanganan medis di klinik Asrama Haji. Ia menambahkan bahwa kondisi lingkungan yang baru dan proses adaptasi yang sulit dapat memicu gangguan perilaku pada CJH lansia. Kecemasan yang tidak terkendali seringkali menjadi pemicu utama, mendorong jemaah untuk mencari alasan agar dapat kembali ke rumah.
Dr. Gesta juga menyampaikan bahwa kasus disorientasi pada CJH lansia bukan merupakan kejadian baru. Oleh karena itu, pengawasan ketat terhadap jemaah lansia sangat penting untuk mencegah hal serupa terjadi. Dalam beberapa kasus, jemaah lansia yang mengalami disorientasi parah disarankan untuk melaksanakan badal haji, di mana ibadah haji mereka diwakilkan oleh orang lain.
AHES sendiri telah memberangkatkan 14.098 jemaah dan petugas haji, yang berarti sekitar 39% dari total jemaah haji Jawa Timur telah berada di Tanah Suci.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait kejadian ini:
- Dua CJH lansia asal Jember mengalami disorientasi di AHES.
- Pemicu disorientasi diduga kuat karena kecemasan dan kesulitan adaptasi.
- Satu jemaah dirawat di rumah sakit, satu lainnya ditangani di klinik asrama.
- Pengawasan ketat terhadap CJH lansia sangat diperlukan.
- Badal haji disarankan bagi CJH lansia dengan disorientasi parah.