Tumpukan Sampah Ancam Permukiman, Warga Ciputat Inisiatif Perbaiki Tanggul TPS3R yang Jebol
Kondisi memprihatinkan terjadi di sekitar Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) Pasar Cantik, Ciputat, Tangerang Selatan. Tembok pembatas antara TPS3R dan permukiman warga mengalami kerusakan parah akibat volume sampah yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Tumpukan sampah yang didominasi limbah pasar dan sampah rumah tangga ini, dilaporkan telah menjebol tembok pembatas sekitar satu tahun lalu. Akibatnya, sampah meluber ke area permukiman dan mengganggu aktivitas warga. Pantauan di lokasi menunjukkan, sisa tembok yang ada pun kini dalam kondisi miring, tertekan oleh gunungan sampah yang terus menggunung.
Zainal Arifin, seorang pedagang beras yang berjualan di sekitar pasar, mengungkapkan bahwa masalah sampah ini semakin menjadi-jadi dalam tiga tahun terakhir. "Dulu, sampah hanya menumpuk di sebagian area saja. Tapi sekarang meluas dan bahkan menjebol tembok pembatas," ujarnya.
Menurutnya, kerusakan tembok disebabkan oleh sampah yang tidak terangkut secara rutin, sementara volume sampah yang masuk terus bertambah. "Sampahnya makin lama makin banyak ditumpuk terus, enggak keluar. Jadi makin banyak, akhirnya jebol," imbuhnya.
Kondisi ini diperparah dengan masuknya sampah dari permukiman warga ke TPS3R. "Kalau dari pasar saja mungkin tidak sebanyak ini. Kemungkinan sampah dari perumahan dan anak kos juga dibuang ke sini, sehingga semuanya menumpuk di sini," jelas Zainal.
Mirisnya, laporan mengenai kerusakan tembok pembatas ini belum mendapatkan respons dari pihak pengelola maupun dinas terkait. Akibatnya, para pedagang dan warga sekitar berinisiatif melakukan perbaikan sementara dengan membangun tanggul darurat dari kayu dan seng besi sepanjang sembilan meter.
"Yang bikin tanggul ya kita-kita sendiri. Kita yang jualan di sini, gotong royong. Tidak ada bantuan dari pengelola," ungkap Zainal.
Senada dengan Zainal, Agus, seorang pedagang sayur, juga merasakan dampak negatif dari tumpukan sampah ini. Ia bahkan menyebut, sampah sampai mengganggu akses jalan menjelang Lebaran 2025.
"Dari sebelum Lebaran tahun kemarin (2024) itu sudah jebol. Terakhir mau Lebaran 2025, sampah sudah mulai menumpuk sampai ke jalan-jalan," katanya.
Agus menjelaskan, sampah yang dibuang di lokasi tersebut sangat beragam, mulai dari limbah rumah tangga hingga sisa sayuran dan daging. "Campur, dari warga juga, dari pedagang juga. Sampah perumahan, anak-anak kosan, semuanya buangnya ke sini. Banyak, plastik, sayuran, daging," ujarnya.
Meski terdapat petugas kebersihan, Agus menilai penanganan sampah tidak efektif karena sampah tetap dibuang di area samping tempat berdagang.
Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Tangerang Selatan terkait penanganan masalah TPS3R yang jebol ini. Warga berharap, pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah sampah yang semakin mengkhawatirkan ini.
Berikut adalah jenis sampah yang dibuang di lokasi TPS3R:
- Limbah rumah tangga
- Sisa sayuran
- Daging
- Plastik