Bahaya Tersembunyi di Balik Kulkas yang Kurang Dingin: Ancaman Bakteri bagi Kesehatan Keluarga

Kulkas, perangkat rumah tangga yang vital, menyimpan potensi bahaya tersembunyi jika tidak dirawat dengan benar. Lebih dari sekadar tempat menyimpan makanan, kulkas yang berfungsi tidak optimal dapat menjadi sarang pertumbuhan bakteri yang merugikan kesehatan.

Para ahli, termasuk Profesor Judith Evans dari London South Bank University dan peneliti Oleskii Omelchenko dari Quadram Institute, menyoroti risiko patogen berkembang biak dalam lemari es. Meskipun dirancang untuk menjaga kesegaran makanan, kulkas dengan suhu yang tidak tepat justru dapat memfasilitasi pertumbuhan bakteri berbahaya.

"Banyak kulkas beroperasi di luar rentang suhu ideal, menciptakan kondisi yang memungkinkan bakteri berkembang," ungkap Profesor Evans. Penelitian menunjukkan bahwa suhu kulkas yang terlalu tinggi secara signifikan meningkatkan laju pertumbuhan bakteri. Badan Standar Pangan (FSA) merekomendasikan suhu kulkas harus 5 derajat Celcius atau lebih rendah untuk menghambat pertumbuhan bakteri.

Survei di Inggris mengungkapkan bahwa suhu rata-rata kulkas sedikit di atas batas aman, yaitu 5,3 derajat Celcius. Perbedaan kecil ini mungkin tampak tidak signifikan, tetapi dampaknya bisa besar karena suhu kulkas seringkali fluktuatif. Beberapa kulkas bahkan tercatat beroperasi pada suhu hingga 15 derajat Celcius, kondisi ideal bagi bakteri untuk berkembang biak dengan cepat pada makanan dan minuman yang disimpan.

Perubahan suhu yang ekstrim dapat memicu perkembangan bakteri dengan cepat, sehingga mempercepat pembusukan makanan dan meningkatkan risiko keracunan makanan bagi konsumen. Kondisi ini diperparah dengan kebiasaan membuka pintu kulkas terlalu lama, karena udara hangat yang masuk akan meningkatkan suhu di dalam kulkas.

Untuk menjaga kulkas tetap aman dan berfungsi optimal, berikut adalah beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan:

  • Batasi Waktu Membuka Pintu Kulkas: Membuka pintu kulkas terlalu lama memungkinkan bakteri berkembang biak lebih cepat. Ambil makanan atau minuman dengan cepat dan segera tutup pintu kulkas rapat-rapat.
  • Periksa Segel Pintu Kulkas Secara Berkala: Segel pintu kulkas berfungsi untuk menjaga suhu dingin tetap berada di dalam. Pastikan segel dalam kondisi baik, bersih, dan tidak ada kebocoran.
  • Atur Tata Letak Makanan dengan Bijak: Suhu di dalam kulkas tidak merata. Bagian belakang kulkas cenderung lebih dingin daripada bagian dekat pintu. Simpan makanan yang mudah rusak seperti susu dan daging di bagian belakang kulkas. Bagian pintu ideal untuk menyimpan minuman.
  • Hindari Mengisi Kulkas Terlalu Penuh: Kapasitas kulkas yang ideal adalah sekitar 75% dari total volume. Hal ini memungkinkan sirkulasi udara dingin yang baik dan mencegah terbentuknya titik-titik hangat.

Selain menjaga suhu kulkas, penting juga untuk menyadari bahwa bakteri dapat berasal dari makanan yang sudah terkontaminasi. Daging mentah, salad, atau sisa makanan yang sudah kedaluwarsa dapat menjadi sumber bakteri di dalam kulkas. Bahkan, beberapa jenis bakteri seperti Listeria monocytogenes dapat berkembang biak di suhu rendah dan menyebabkan penyakit serius.

FSA menekankan bahwa penyimpanan makanan di kulkas hanya memperlambat pertumbuhan bakteri, bukan menghentikannya sepenuhnya. Oleh karena itu, sisa makanan yang disimpan di kulkas harus dikonsumsi dalam waktu 48 jam untuk menghindari risiko keracunan makanan.